Mobil Listrik Terbakar, Pintu Elektronik Terkunci Makan Korban Jiwa

Hingga saat ini, pihak berwenang setempat di Chengdu dan Xiaomi belum merilis pernyataan resmi terkait kecelakaan tersebut. Penyebab spesifik dan detail kejadian masih dalam penyelidikan, dan informasi lebih lanjut masih ditunggu dari sumber resmi.
Sementara pria berusia 31 tahun bernama Deng, dilaporkan tewas di tempat. Polisi menduga pengemudi di bawah pengaruh alkohol. Namun penyebab utama meninggalnya adalah gagal keluar dari mobil karena pintu tak bisa dibuka secara manual.
Kasus ini memicu kritik terhadap Xiaomi dan produsen mobil listrik lainnya yang mengusung teknologi serupa. Meski perusahaan tidak dapat disalahkan langsung atas kecelakaan, publik menyoroti minimnya sistem cadangan manual pada pintu luar mobil listrik.
Seperti diketahui, mobil dengan gagang pintu rata mulai muncul di mobil-mobil modern, terutama kendaraan listrik, setelah Tesla memperkenalkannya pada Model S pada 2012 karena tampilannya yang estetik.
Mengikuti jejak Tesla Model S, industri otomotif pada umumnya mengadopsi gagang pintu rata bodi, konon karena efisiensi energinya. Produsen mobil juga telah mengadopsi sistem pembuka pintu elektronik, yang juga dipelopori Tesla, kali ini karena potensi penghematan biayanya.
Namun, regulator mulai khawatir dengan hal tersebut karena dapat meningkatkan risiko saat terjadi kecelakaan. Meski produsen mobil menyediakan sistem pengaman manual di bagian dalam, sistem tersebut sulit dijangkau dan dioperasikan.
Editor: Dani M Dahwilani