Pakai Robot dan Teknologi AI, Pabrik Daihatsu di Karawang Mampu Produksi Mobil Hanya 1 Menit
Pada fasilitas perakitan di KAP, hanya menggunakan satu jalur produksi yang diisi oleh beragam model, untuk keperluan domestik dan ekspor. Satu line tersebut juga bersifat fleksibel, yang berarti kecepatan conveyor dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Doni menuturkan perusahaan selalu berusaha menjaga kualitas hasil produksi tetap tinggi. Dia tidak memungkiri adanya efisiensi karena penggunaan satu robot bisa menggantikan beberapa pekerjaan manusia.
"Automation fokus kita bukan cost reduction, lebih sustain quality. Efisiensi itu bonus. Karena orang sama robot beda, bukan berarti kalau sama orang kualitasnya turun," kata Doni.
"Misal untuk satu pekerjaan pengecekan yang biasanya membutuhkan beberapa orang kita bisa lakukan dengan hanya satu robot. Ini memastikan kualitasnya tetap sama dengan waktu yang lebih singkat," katanya.

Di sisi lain, Doni mengatakan, penggunaan robot berdampak pada konsumsi daya listrik yang makin tinggi. Ini menjadikan dalam ongkos produksi, antara menggunakan tenaga manusia dan robot perbedaannya tidak terlalu jauh.
"Ilustrasinya 1 robot dengan manpower 2 orang. Gaji dua orang diefisiensikan ke satu robot, di luar nanti cost untuk energi listrik dan lain-lain. Kurang lebih ilustrasinya seperti itu. Kurang lebih 60-70 persen (efisiensinya)," ucapnya.
Selain itu, fasilitas pabrik KAP sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Namun, hal tersebut baru digunakan pada proses produksi mesin, meski tak menutup kemungkinan akan digunakan pada seluruh lini produksi.
"Robot di jalan itu masih model robot. AI yang sudah jalan di engine, kenapa? Karena space-nya lebih leluasa. Cukup pakai kamera. Ke depannya tentu ada beberapa proyek AI," kata Doni.
Editor: Dani M Dahwilani