Penjualan Mobil Listrik Hyundai Turun Drastis, Ini Penyebabnya
Apa penyebabnya? "Januari kemarin levelnya (penjualan mobil domestik) di 70-an ribu, Februari di 60-an ribu. Kita belum pernah lihat market drop sampai sesignifikan itu. Faktornya ada banyak, ada kenaikan harga. Kemudian interest rate masih tinggi. Ada pilpres, regulasi, nah itu akumulatif," kata Frans.
Penjualan mobil listrik Hyundai tahun lalu naik signifikan berkat dukungan insentif pemerintah berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen dari 11 persen. Syaratnya kendaraan listrik tersebut telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen dan dirakit secara lokal.
Tahun ini, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program tersebut demi meningkatkan kembali penjualan mobil listrik. Namun, penerapannya masih harus menunggu Keputusan Menteri Perindustrian perihal model mobil listrik yang mendapat insentif PPN DTP 2024.
"Kita juga terima kasih karena Kemenkeu sudah keluarin aturannya. Kemudian kita juga bisa berjualan mobil listrik kembali dengan menggunakan skema pajak terbaru. Sekarang tinggal tunggu aja," katanya.
Di sisi lain, persaingan di pasar mobil listrik semakin ketat dengan hadirnya model dan brand baru di Indonesia. Pada awal tahun ini, hadir brand asal China BYD yang membawa tiga mobil listrik dan pabrikan Vietnam VinFast. Chery dan MG juga tidak mau ketinggalan meluncurkan mobil listrik terbaru.
Editor: Dani M Dahwilani