Perbedaan Minyak Rem dan Cairan Rem, Serupa tapi Tak Sama

TANGERANG, iNews.id - Cairan rem merupakan komponen penting untuk membuat sistem pengereman bekerja maksimal. Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang belum dapat membedakan cairan rem dan minyak rem.
"Masih banyak pemilik mobil yang belum mengerti apa itu cairan rem. Mereka bahkan kerap menyebutnya sebagai minyak rem. Cairan rem ini bukanlah minyak karena sifatnya higroskopis atau menyerap air," kata Direktur PT Autochem Industry, Robby Hartono, di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (25/7/2019)
Chief Mechanic Autochem Racing, Taqwa Suryo menjelaskan, kondisi iklim di Indonesia dengan tingkat kelembaban 60 - 80 persen, sangat berpengaruh terhadap kondisi cairan rem. Begitupun dengam kemampuan pengeremannya.
"Dengan kandungan air sebanyak 3 persen, titik didih cairan rem akan turun hingga lebih dari 100°C. Jika titik didih cairan rem tersebut terlewati, maka rem akan rentan blong," ujar Taqwa.
Salah satu produk PT Autochem Industry yaitu cairan rem Prestone Brake Fluid DOT 4, memiliki keunggulan dalam hal titik didih yang lebih tinggi, yakni 265°C. Sementara standar cairan rem DOT 4 kebanyakan hanya 230°C.
"Karena hal itulah cairan rem perlu diganti secara berkala setiap satu tahun atau 20.000 km untuk mobil atau 10.000 km untuk sepeda motor," katanya.
"Cairan rem di mobil dapat bertahan lebih lama karena posisi tabung reservoir cairan rem ada di dalam ruang mesin sehingga lebih tertutup, dibandingkan sepeda motor yang tabung reservoirnya berada di tempat lebih terbuka," ujar Taqwa.
Editor: Dani M Dahwilani