Perjalanan PO Bus Sinar Jaya, Raja Jalanan Jalur Pantura Kini Makin Mewah
Pada era 1990-2000 an, bus-bus dikenal kerap adu cepat. Untuk keamanan dan keselamatan penumpang, perusahaan berupaya mengubahnya.
Ini sesuai dengan tagline yang disematkan PO Sinar Jaya, Aman, Terjangkau, Terpercaya. "Kami rajin turun ke lapangan, sehingga bisa mendengar suara dari penumpang," katanya.
Dia menyebutkan, pada saat itu pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap sopir yang suka ugal-ugalan. "Tidak boleh lari cepat. Secara periodik dilakukan pendidikan dan pelatihan dengan mengundang polisi dan Dishub. Ini untuk pemantapan dan mengubah stigma raja jalanan. Kita menanamkan, orang yang ada di jalan harus dilindungi," ujarnya.
Langkah tersebut diakui H Rasyidin tidak mudah dibutuhkan waktu bertahun-tahun. "Alhamdulilah sekarang telah berhasil," katanya.
Selain itu, lanjut dia, PO Sinar Jaya juga menekankan harga tiket bus harus terjangkau penumpang. Ini karena perusahaan yang dibangun tidak semata untuk bisnis, tapi juga membantu masyarakat.
"Pada saat Lebaran bus biasanya suka menjual tiket tinggi. Ini sering dikeluhkan penumpang. Kami pun tersentuh dengan konsep harus jual murah, harus menolong warga Indonesia sebagai keluarga besar. Sebab itu walaupun ramai kami tetap menjual tiket sesuai dengan ketentuan pemerintah," ujar H Rasyidin.
Terkait dengan pilihan warna bus Sinar Jaya dengan gambar pelangi ada filosofi di dalamnya. Ini menjadi simbol keanekaragaman masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami memiliki delapan warna pelangi. Ini semacam Indonesia dari berbagai suku dengan warna-warni aneka ragam masyarakat Indonesia. Walau berwarna warni tapi kita satu NKRI," kata H Rasyidin.
Editor: Dani M Dahwilani