Sejarah PO Suharno Group, Berawal dari 3 Bus Menjadi Ratusan Unit
Lalu pada 1987, sebagian bus PO Suharno dialihkan pengelolaannya kepada ibu Suhartati, yang merupakan putri kedua dari Mugi Hartono. Di tangannya, nama armada berubah menjadi PO Prayogo yang diresmikan pada 1988, dengan rute Jogja-Godean-Dekso, dan Jogja-Bantul-Srandakan.
Sekarang, PO Prayogo melebarkan sayapnya hingga ke penyewaan bus pariwisata dengan armada kekinian berkat pengelolaan yang profesional. Bahkan, mereka membuka trayek baru, yaitu Jogja-Cilacap, Jogja-Purwokerto, dan Jogja-Pekanbaru.
Pengalihan armada pada tahun tersebut dikarenakan PO Suharno mengakuisisi PO Trisulatama Putra Nusa. Tak berhenti sampai situ, pada 1992, PO Suharno juga kembali membeli perusahaan otobus yang sedang goyah, yakni PO Cemara Tunggal.
Pada tahun yang sama, PO Prayogo dan Suharno membeli sebagian besar armada PO Kukuh yang memiliki trayek Jogja-Wates. Ini membuat armada dan rute yang mereka miliki semakin besar.
Lalu pada 2000 - 2006, PO Suharno Group membeli PO Mustika untuk memperluas rute pemasaran mereka. Hingga akhirnya pada 2009, Suharno Group mulai menjangkau wilayah Ngapak Raya dengan melayani trayek Jogja-Cilacap dan Jogja-Purwokerto, lalu diikuti dengan membuka rute Jogja-Solo dan Jogja-Semarang.
PO Suharno yang menjadi cikal bakal berkembangnya perusahaan saat ini dikelola oleh Rizky yang merupakan cucu dari Mugi Hartono. Sebagian besar armadanya cukup berusia, berbeda dengan PO Prayogo yang sudah menggunakan bus modern.
Editor: Vien Dimyati