Toyota Proyeksikan Ekspor Kendaraan pada 2019 Naik 5 Persen
"Di saat yang sama, kegiatan tersebut dapat membantu menekan impor raw material sehingga dapat memberi sumbangan terhadap kestabilan neraca perdagangan terutama di sektor komponen otomotif, yang saat ini masih menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya.
Neraca perdagangan di sektor hilir yang positif masih menyisakan pekerjaan rumah di dunia industri otomotif nasional karena pada kenyataannya neraca perdagangan di sektor hulu rantai suplai otomotif terutama di level pemasok komponen lapis ke 2 dan 3 masih negatif.
Salah satu penyebab permasalahan ini adalah masih banyaknya bahan mentah dan bahan baku industri manufaktur otomotif yang bersumber dari material impor. Hal inilah yang kemudian turut memengaruhi TKDN produk otomotif Indonesia. Banyaknya material impor, menjadikan TKDN murni atau “true localization” tidak setinggi yang harapkan.
Bob Azam menambahkan, pendalaman TKDN masih merupakan isu yang serius karena pada umumnya menjadi beban tanggung jawab industri kecil yang berperan sebagai supplier di lapis ke-2 atau ke-3.
Inefisiensi menjadi salah satu kendala mendasar operasi bisnis industri kecil di Indonesia. Untuk memerangi ketidakefisienan tersebut maka diperlukan upaya berkelanjutan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pembekalan keterampilan dasar (basic skill) yang pada gilirannya akan berperan dalam meningkatkan efisiensi.
Menyoal upaya memperbaiki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) murni/true localization, sejak 2004, TMMIN telah menggunakan baja lokal untuk bagian-bagian kendaraan tertentu. Pada 2017, dua jenis bahan mentah, yaitu resin, bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), dan non-woven fabric, bekerja sama dengan PT Herculon Carpet, telah berhasil dilokalkan, setelah sebelumnya di tahun 2016, bekerja sama dengan PT Pertamina, melokalkan engine oil lubricant.
Saat ini, TMMIN sedang dalam proses riset dan pengembangan penggunaan aluminium lokal untuk dipergunakan pada velg (wheel disc) bekerja sama dengan INALUM dan Pako. TKDN murni produk Toyota berada di angka 65 persen. Ke depannya, Toyota menargetkan bisa mencapai true localization hingga level 80 persen pada 2020.
Editor: Dani M Dahwilani