UD Trucks Boyong Quester Bermesin Euro 5 di GIIAS 2022
JAKARTA, iNews.id – UD Trucks Astra Motor Indonesia (AMI) memboyong kendaraan niaga berstandar Euro 5, Quester terbaru di GIIAS 2022. Ini artinya mobil tersebut memiliki standar di atas Euoro 4 seperti yang ditetapkan perintah.
Seperti apa kendaraan ini? Quester UD Truck mengusung teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR). Sejumlah fitur canggih ditawarkan pada Quester, menghasilkan peningkatan penghematan bahan bakar dengan adanya driveline yang telah dioptimalkan.
"Kami ingin bergerak semaksimal mungkin untuk mendukung program pemerintah dalam menggunakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," ujar Presiden Direktur UD AMI Toshihiko Odawara di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (11/8/2022).
Dia mengungkapkan, UD Trucks Indonesia gencar mengembangkan teknologi yang lebih tinggi dari standar regulasi pemerintah.
"Inovasi yang kami lakukan di UD Trucks Indonesia saat ini sangat sejalan dengan komitmen kami terhadap masa depan yang berkelanjutan. Model Quester Euro 5 mencerminkan komitmen 'better life' UD Trucks," katanya.
Sebab itu, lanjut dia, pada GIIAS 2022 pihaknya memboyong empat rangkaian truk kelas berat, Quester, yaitu Quester Euro 5 CKE 280, Quester Euro 5 CDE 230, Quester Euro 5 GWE 410, dan Quester Euro 5 GWE 350.
Pembaruan pada Quester menawarkan fitur yang telah disempurnakan bersamaan dengan penurunan dampak lingkungan dari kendaraan serta mempertahankan kelebihan-kelebihan dari model sebelumnya.
"Mempertimbangkan bahwa emisi dari transportasi saja memiliki potensi dalam menaikkan tingkat emisi global sebanyak lebih dari 1,5 persen, UD Trucks telah berkembang lebih jauh untuk memenuhi tantangan transportasi dan lingkungan modern," ujar Toshihiko.
Dia menambahkan, perusahaan juga menjadi produsen truk pertama yang memperkenalkan teknologi SCR pada 2004. Jajaran baru UD Trucks menggunakan teknologi SCR yang signifikan dapat meningkatkan perlindungan lingkungan dan penghematan bahan bakar.
"Dengan keunggulan tersebut, teknologi SCR terbukti lebih handal dengan kualitas bahan bakar dan pengoperasian yang tangguh, jika dibandingkan dengan teknologi pengendalian emisi lainnya guna mengurangi emisi," kata Toshihiko.
Editor: Dani M Dahwilani