Uji Tabrak NCAP Suzuki Ignis dan S-Presso, Hasilnya Hanya Kantongi Satu Bintang

JAKARTA, iNews.id – Suzuki nampaknya masih harus memperbaiki keamanan produknya, khususnya untuk Ignis dan S-Presso. Belum lama ini Global New Car Assesment Program (NCAP) melakukan uji tabrak terhadap kedua model tersebut dan hasilnya hanya mendapatkan satu bintang.

Dikutip Globalncap.org, Kamis (15/12/2022), hasil uji tabrak Ignis dan S-Presso hanya mendapatkan satu  bintang. Angka tersebut terbilang sangat rendah, karena penilaian hasil uji benturan Global NCAP mencapai lima bintang.

Baca Juga

5 PO Bus Hadirkan Fasilitas Pijat, Paling Mewah di Armada Double Decker Seharga Rp4,5 Miliar

Dua model ini merupakan produk yang dipasarkan oleh Maruti Suzuki India. Sayang, baik untuk keselamatan penumpang dewasa atau anak-anak hasil penilaiannya buruk.

Uji tabrak Global NCAP memberikan penilaian Ignis 19,19 poin dari 34,00 untuk penumpang dewasa. Perlindungan yang dimiliki pada kepala dan leher pengemudi dan penumpang cukup baik.

Baca Juga

Cara Mendirikan PO Bus Pariwisata sampai Bisa Beroperasi, Harus Gabung Asosiasi Ini

"Dada pengemudi menunjukkan perlindungan yang lemah dan dada penumpang menunjukkan perlindungan cukup memadai. Lutut pengemudi dan penumpang menunjukkan perlindungan marjinal karena dapat berdampak pada struktur berbahaya di belakang fasia," tulis keterangan resmi Global NCAP.

Lalu untuk keamanan penumpang anak-anak, nilainya hanya 3,86 poin dari 49,00. Bahkan Ignis tidak mendapatkan satu bintang pun untuk penilaian ini.

Baca Juga

3 PO Bus Ini Cetak Rekor 1 Juta Kilometer Tanpa Turun Mesin

Sementara untuk S-Presso, pengemudi dan penumpang dewasa mendapatkan 20,03 poin dari 34,00 untuk keamanannya . 

Tak jauh beda dengan Ignis, keamanan S-Presoo untuk penumpang anak-anak juga tidak mendapatkan satu bintang pun karena hanya mendapat nilai 3,52 poin dari 49,00. 

Sebagai informasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun mengimpor secara utuh alias completely built up (CBU) Ignis dan S-Presso dari India untuk dijual di Indonesia.

Editor: Ismet Humaedi