Mahir Ngerem Belum Cukup, Ini 3 Etika Penting Pengendara Motor di Jalan
1. Selalu mengantisipasi dan jaga jarak aman
Etika mengerem dimulai jauh sebelum tuas rem ditarik, yakni dengan kemampuan membaca situasi lalu lintas dibarengi menjaga jarak aman. Di jalanan perkotaan, perubahan kondisi bisa terjadi sangat cepat, mulai dari kendaraan yang tiba-tiba berhenti, pejalan kaki menyeberang, hingga pengendara lain yang berpindah lajur.
Jarak aman yang cukup, pengendara memiliki waktu reaksi lebih panjang untuk mengerem secara bertahap dan terkontrol. Ini sangat penting untuk menghindari pengereman mendadak yang dapat menyebabkan motor kehilangan keseimbangan atau ditabrak dari belakang.
2. Gunakan teknik pengereman yang seimbang
Etika berikutnya menerapkan teknik pengereman yang benar, yakni menggunakan rem depan dan belakang secara seimbang serta tidak dilakukan secara kasar. Masih banyak pengendara yang mengandalkan satu rem saja atau menarik rem secara spontan karena panik, padahal hal tersebut sangat berbahaya.
Teknik pengereman yang baik akan membantu menjaga stabilitas sepeda motor, terutama di kondisi jalan perkotaan. Pengendara juga perlu ekstra waspada terhadap kondisi jalan yang licin saat hujan, marka jalan, atau permukaan tidak rata.
3. Perhatikan pengguna jalan lain
Etika mengerem tidak hanya berkaitan dengan teknik, tetapi juga sikap. Pengendara perlu menyadari setiap tindakan di jalan raya berdampak pada orang lain. Mengerem secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dapat mengejutkan pengendara di belakang dan memicu kecelakaan beruntun.
Sebab itu, penting bagi pengendara sepeda motor untuk selalu memperhatikan spion, membaca pergerakan kendaraan di sekitar, serta menghindari sikap egois seperti memotong jalur lalu langsung mengerem.