Penjualan Motor Listrik Terjun Bebas, Produsen Sedih Minta Kepastian Insentif
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah belum juga memberikan kejelasan mengenai insentif motor listrik. Ini membuat penjualan kendaraan roda dua bertenaga baterai tersebut tersendat karena masyarakat masih menunggu kepastian regulasi dari pembuat kebijakan.
Seperti diketahui, insentif motor listrik berupa subsidi Rp7 juta telah berakhir pada akhir tahun lalu. Regulasi tersebut membuat penjualan motor listrik meningkat tajam, menjadi 63 ribuan unit dari 11 ribu pada 2023.
Namun tanpa adanya insentif, penjualan motor listrik pada kuartal pertama tahun ini hanya mencapai 2.000 ribuan unit. Produsen lokal, Maka Motors meyakini alasan masyarakat menunda pembelian karena ingin mengetahui skema subsidi motor listrik tahun ini.
"Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak," ujar CEO dan Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo, dalam keterangan persnya dilansir Selasa (27/5/2025).
Raditya mengatakan bahwa keputusan tersebut penting untuk segera diumumkan. Sebab, seluruh produsen motor listrik saat ini harus mengatur strategi agar operasional pabrik tetap berjalan.
"Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru menghambat pertumbuhan motor listrik Indonesia. Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester 1 tahun ini," ujarnya.
Seperti diketahui, Maka Motors merupakan pemain baru dalam industri sepeda motor listrik di Indonesia. Mereka memasarkan Cavalry sebagai motor listrik pertamanya di Tanah Air dengan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40 persen.
Menurut Radityo, karakter masyarakat Indonesia yang lebih gemar menggunakan sepeda motor menjadi potensi besar berkembangnya kendaraan listrik. Sebab itu, dia meminta pemerintah segera menerbitkan aturan motor listrik terbaru.
"Pemerintah harus segera memberikan kepastian. Dengan adanya kejelasan, konsumen dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih yakin, dan industri pun dapat merencanakan langkah ke depan dengan lebih baik," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani