Biaya dan Risiko Besar, Lebih Berat Mana Bangun PO Bus AKAP atau Pariwisata?
JAKARTA, iNews.id - Larisnya layanan transportasi bus di Indonesia membuat banyak orang tertarik membangun perusahaan otobus (PO bus). Pilihannya PO bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) atau pariwisata. Kira-kira lebih susah mana?
PO AKAP atau pariwisata, keduanya sama-sama menjanjikan dan memiliki tantangan masing-masing. Ini dipaparkan Direktur Operasional PO Haryanto Ryan Mahendra.
Menurutnya, untuk mendirikan PO AKAP atau pariwisata sebenarnya sama-sama berat. Meski demikian, dia sebagai salah satu pemain di layanan AKAP mengaku sangat kesulitan untuk bisa membuat bisnisnya tetap berjalan.
"AKAP itu berat. Enggak gampang. Entengan pariwisata, walaupun sama-sama berat ya. Gua gak bilang pariwisata gampang, enggak, susah. Tapi kalau dibandingin AKAP, puluhan kali lebih susah," ujar Ryan Mahendra dilansir dari tayangan YouTube Mringsang Mn, Jumat (16/12/2022).
Ryan Mahendra mengungkap bahwa untuk menjalankan bisnis PO AKAP, ada banyak risiko yang harus ditanggung. Ini karena bisnis PO AKAP memerlukan biaya operasional yang lebih besar dibanding dengan pariwisata.
"Kalau pariwisata, itu keluar dari garasi lu pasti dapat duit. AKAP enggak, kebalikannya. Keluar dari garasi, lu keluar uang. Dapet uangnya dari mana gak tau, kalau minim ya lu nombok," katanya.
Dia menerangkan bahwa bus pariwisata sudah lebih dulu mendapat uang sebelum melaksanakan tugas. Ia mengatakan tidak ada PO pariwisata yang keluar garasi sebelum pembayaran cartes bus lunas.
Ryan Mahendra menegaskan bahwa seluruh proses sewa diselesaikan sebelum mobil keluar garasi. Tidak seperti AKAP yang mengandalkan nasib baik untuk bisa mendapatkan penumpang.