Pengamat Beberkan Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata, Jam Operasional Jadi Sorotan
JAKARTA, iNews.id – Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di Tol Jombang-Mojokerto, Jawa Timur, dan Lampung, Sumatera Selatan. Peristiwa ini terjadi dua pekan setelah insiden di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 penumpang.
Sopir mengantuk dan rem blong kembali menjadi penyebab utama kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata. Ini menjadi perhatian banyak pihak, hingga Komisi X DPR meminta seluruh sekolah untuk menunda kegiatan study tour ke luar kota.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan ada dua pola terjadinya kecelakaan bus pariwisata, yakni rem blong dan sopir mengantuk. Ini terjadi akibat jam operasional bus pariwisata yang tak menentu sehingga perawatan tak maksimal dan kualitas istirahat sopir tak baik.
“Pola tersebut dipicu dari karakreristik angkutan wisata yang tidak diatur trayeknya dan tidak diatur waktu operasinya. Mereka bisa beroperasi di mana saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu operasi,” kata Djoko dalam keterangan tertulis.
Menurut Djoko, jalan menuju lokasi wisata hampir seluruhnya merupakan jalan sub-standar alias tidak sesuai regulasi kendaraan besar. Ini berpotensi menyebabkan bus mengalami rem blong, terutama bagi sopir yang tak memahami rute.
Selain itu, tikungan menuju lokasi wisata juga tidak memiliki lebar yang ramah bagi kendaraan besar dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter. Menurut Djoko, ini yang kerap memicu kecelakaan bus pariwisata.
“Kemudian hampir semua pengguna membuat itinerari perjalanan sungguh tidak manusiawi. Aktivitas dari pagi hingga sore untuk berwisata, kemudian malamnya berada di jalan untuk pulang,” ujarnya.