Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Siapkan Insentif untuk Kendaraan Komersial Listrik Produksi Lokal
Advertisement . Scroll to see content

Bus Dilarang Angkut Mudik Lebaran, Produsen Kendaraan Komersial Terpukul

Rabu, 20 Mei 2020 - 17:38:00 WIB
Bus Dilarang Angkut Mudik Lebaran, Produsen Kendaraan Komersial Terpukul
Larangan bus mengangkut pemudik memberikan efek besar terhadap produsen kendaraan komersial di Indonesia. (Foto: Dok/Hino)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wabah virus corona (Covid-19) tidak hanya memukul sektor kendaraan penumpang, tapi juga kendaraan komersial. Larangan bus mengangkut pemudik memberikan efek besar terhadap produsen kendaraan komersial di Indonesia.

Salah satunya Hino. Sebagai salah satu pemain besar di segmen kendaraan niaga mereka mengakui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berpengaruh terhadap pasar kendaraan komersial khususnya bus.

"Saat ini, segmen kendaraan yang paling terpukul adalah bus. Ini karena banyak pengusaha bus yang mengandangkan kendaraannya terkait larangan angkutan mudik," ujar Chief Operating Officer (COO) PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo dalam video conference Ngovid bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Dia mengungkapkan, terkait situasi ini banyak kontrak dengan perusahaan PO bus yang batal karena situasi yang kurang mendukung. Apalagi 95 persen konsumen kendaraan konsumen membeli kendaraan secara kredit. 

"Sebagian besar konsumen kendaraan komersial membeli kendaraan secara kredit. Hanya 5 persen perusahaan yang membeli cash. Mereka dari perusahaan besar, namun itu jarang," katanya.

Meski demikian, lanjut Santiko, kondisi ini terbantu kendaraan di sektor logistik, angkutan barang, pertambangan dan pertanian. "Walau penjualan tidak terlalu besar, namun operasional mereka tetap berjalan. Dari segi layanan dan spare part tidak ada kendala, karena kebutuhan suku cadang tetap ada," katanya.

Diketahui, penjualan kendaraan komersial di Indonesia hingga April 2020 turun 36 persen. Kondisi ini sangat dipengaruhi kondisi ekonomi karena pasar kendaraan niaga terbesar adalah pelaku bisnis.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut