Covid-19 Hampir 1 Juta, Serikat Pekerja Otomotif di AS Tolak Kembali Masuk Kerja
MICHIGAN, iNews.id - Di saat produsen mobil bersiap-siap memulai kembali produksi bulan depan setelah pabrik ditutup sementara akibat wabah virus corona (Covid-19), Serikat Pekerja Otomotif (United Auto Workers/UAW) Amerika Serikat (AS) menolak rencana tersebut. Apa alasan mereka?
Dilansir dari Carbuzz, Minggu (26/4/2020), Serikat pekerja meragukan jaminan kesehatan mereka. UAW tak percaya pabrikan dapat menjamin pekerja tidak tertular Covid-19.
Pernyataan ini disampaikan UAW sebagai keprihatinan mereka atas rencana Detroit Big Three, yakni Fiat Chrysler Automobiles, General Motors dan Ford yang akan kembali membuka pabrik pada Mei. Bahkan, FCA secara terbuka mengumumkan target perusahaan memulai kembali produksi pada 4 Mei nanti.
Namun, banyak negara bagian - termasuk Michigan, tempat tiga perusahaan otomotif besar di AS itu berada - meragukan protokol kesehatan perusahaan.
Untuk mencegah penularan corona, perusahaan mobil di AS akan menerapkan menjaga jarak aman antarpekerja, meningkatkan sanitasi, dan mengukur suhu karyawan di setiap jam kerja.
Presiden UAW Rory Gamble tidak yakin perusahaan dapat memastikan keselamatan pekerja secara memadai. "Pada saat ini, UAW tidak percaya data ilmiah meyakinkan aman anggota yang kembali di tempat kerja," ujarnya, dalam pernyataan resmi.
"Kami ingin memastikan data ilmiah mendukung dan setiap protokol kesehatan, serta perlindungan ditingkatkan sebelum anggota UAW berjalan ke tempat kerja," katanya.
Hingga Sabtu (25/4/2020), berdasarkan data John Hopkins Uiversity CSSE, jumlah penderita Covid-19 di AS secara kumulatif per hari mendekati angka 1 juta, mencapai 905.333. Adapun jumlah kasus infeksi Covid-19 secara global 2.812.557. Itu artinya AS menyumbang sepertiga total kasus infeksi di dunia.
Editor: Dani M Dahwilani