Dukung Mobilitas Paris 2024, Toyota Sediakan Berbagai Tipe Kendaraan Elektrifikasi
Layaknya BEV, mobil ini disematkan fitur charging port yang memberikan opsi isi ulang baterai untuk menambah range full EV di daerah perkotaan. Sementara, mesin bensin ala HEV yang dapat melakukan pengisian baterai secara otomatis, membantu pengendara bermobilitas di wilayah yang belum tersedia charging station.
Kendaraan elektrifikasi berteknologi FCEV ini mampu menghasilkan listrik sendiri yang bersumber dari hidrogen, sehingga tidak tergantung dari luar, misalnya stasiun pengisian kendaraan listrik atau charging station. Teknologi ini dapat membantu mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen di masa depan. Oleh karena itu, FCEV diharapkan dapat berkontribusi lebih jauh dalam mempercepat diversifikasi energi.
1. Toyota Mirai
Sesuai dengan namanya, Mirai yang memiliki arti masa depan, Toyota Mirai merupakan kendaraan fuel cell berbahan bakar gas hidrogen pertama yang diproduksi secara global. Berbeda dari BEV, Toyota Mirai memproduksi tenaga listrik sendiri dengan menggunakan gas hidrogen. FCEV juga tidak memerlukan mesin bensin seperti HEV.
Melalui serangkaian reaksi kimia, sistem pada Toyota Mirai memanfaatkan hidrogen (H2) bersama oksigen (O2) dari udara bebas, menjadi tenaga untuk memutar roda melalui motor listrik dan mengisi baterai. Satu-satunya gas buang adalah uap air (H2O) sebagai hasil reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen.
Sistem yang diberi nama Toyota Fuel Cell System (TFCS) ini memakai teknologi sel bahan bakar (fuel cell) bersama Fuel Cell (FC) Stack, FC Boost Converter, dan tangki hidrogen bertekanan tinggi. TFCS lebih hemat energi dibandingkan mesin pembakaran internal (ICE) dan tidak mengeluarkan CO2 atau polusi udara lainnya.
Saat ini, Toyota Mirai telah memasuki generasi kedua yang dirilis pada 2019. Sistem pengolahan gas hidrogen dan tangki penyimpan baru membuat Mirai memiliki jarak tempuh lebih jauh hingga 30 persen dari generasi awal.
Dengan tenaga 182 PS, baterai lithium-ion memiliki kemampuan menyimpan listrik yang lebih optimal sehingga jarak tempuhnya dapat tembus hingga 850 km.
2. Caetanobus
Sejak 2019, Toyota telah mengembangkan aplikasi fuel cell ke lebih banyak lagi, sebagai solusi mobilitas sehingga memungkinkan masyarakat untuk turut serta menekan emisi. Seperti, low deck bus bertenaga hidrogen produksi Caetanobus, yang sahamnya dimiliki oleh Toyota Caetano Portugal (TCAP).
Kemampuan teknis dari City Gold FCEV menunjukkan keunggulan teknologi hidrogen Toyota pada transportasi publik, yang umumnya membutuhkan daya tahan dan keandalan tinggi. Dengan jangkauan 400 km, bus ini dapat mengisi penuh hidrogen dengan kurun waktu kurang dari 9 menit.
Terus gaungkan Beyond Zero, Toyota turut memamerkan 10 jenis moda transportasi bertenaga hidrogen di Paris 2024, seperti truk FCEV, forklift FCEV, perahu FCEV, gerbong kereta FCEV, serta prototipe Hilux FCEV.
Selain itu, Toyota juga mengajak pengunjung untuk berwisata di Siena River Paris dengan menggunakan kapal pesiar Finx yang bertenaga hidrogen dan Fountain Pajot bertenaga listrik.
Editor: Rizqa Leony Putri