Ini Kendala Peralihan Kendaraan Listrik di Area Pertambangan
Namun, Rosyid mengatakan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang mencoba menggunakan kendaraan listrik. Pihaknya juga sudah mengerahkan dua unit truk tambang yang digunakan untuk mengangkut batu bara.
“Sekarang sudah mulai banyak truk listrik, dan alat berat listrik, mereka mulai mencoba untuk menggunakannya di area pertambangan. Kalau untuk kemampuan tak masalah, karena secara sasis dan lain-lainnya sama (seperti truk konvensional),” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Lia Indriasari, portofolio director for Energy, Engineering and Transport PT Pamerindo Indonesia. Menurutnya, kendala tersebut dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak.
“Tantangan pertama itu ada di infrastruktur kendaraan listrik. Infrastruktur itu sangat penting untuk alat berat atau kendaraan tambang. Truk tambang itu kan membutuhkan power yang lebih besar,” kata Lia.
Selain itu, para produsen juga harus mencari cara untuk membuat truk listrik yang memiliki tenaga seperti truk konvensional. Pasalnya, ini akan digunakan di area tambang untuk mengangkut hasil bumi yang bobotnya hingga ratusan ton.
“Mereka heavy duty yang tidak hanya sekedar alat untuk mengantarkan manusia dari satu tempat ke tempat lain, ini ada kapasitasnya sendiri yang membutuhkan tenaga lebih besar. Jadi, teknologi baterai pun menjadi tantangan,” ujar Lia.
Editor: Ismet Humaedi