Kisah H Sarnas dari Penjual Pisang Kini Jadi Pemilik PO Bus dengan Puluhan Armada
JAKARTA, iNews.id – Kisah di balik kesuksesan seorang pengusaha menjadi inspirasi dan motivasi banyak orang menjadi orang berhasil. Salah satunya pemilik Perusahaan Otobus (PO) Bersama Kosub Haji Sarnas.
H Sarnas membagikan kisahnya membangun PO Bus. PO Bersama Kosub merupakan angkutan antar kota yang cukup populer di jalur Bekasi-Bogor. Bus yang berdiri sejak 1965 ini memiliki ciri khas bodi beraksen hijau dan logo pisang pada hampir setiap armadanya.
Bukan tanpa alasan, logo pisang menandakan dulu pemilik perusahaan ini adalah seorang penjual pisang. H Sarnas tak ingin melupakan masa perjuangannya sebelum sukses.
“Kita dulu kan jualan pisang. Namanya di pasar kita kan pisang tiap hari ambil dari orang bayarnya tuh baru 3 bulan baru dapat uang akhirnya kan kesulitan keuangan,” kata H. Sarnas dilansir dari kanal YouTube Bus Sukabumi Bogor, Minggu (11/12/2022).
H Sarnas yang kesulitan mengelola keuangan memutuskan membuka koperasi serba usaha bersama. Itu juga yang menjadi awal mula nama PO Kosub tercipta yang bertahan hingga sekarang.
Hingga akhirnya pada 1965, PO Bersama Kosub memiliki satu armada bus yang melayani trayek Cileungsi-Bogor. Ini didapatkan melalui pelelangan yang diikutinya dengan modal nekat karena tidak memiliki banyak uang pada saat itu.
“Ceritanya dulu dapat Toyota DA ikut lelang di Bank Dagang Indonesia. Dulu kita belum ada uang, tapi berani ikut lelang,” ujar H Sarnas.

Meski sempat merajai rute Bekasi-Jakarta-Bogor, PO Bersama Kosub perlahan tergerus perkembangan zaman. Untuk jalur reguler, kini PO Bersama Kosub hanya melayani trayek Cibinong-Tanjung Priok dan Cibinong-Kampung Rambutan dengan menggunakan bus medium.
PO Bersama Kosub saat ini masih eksis dengan membuka layanan angkutan pariwisata. Armada yang digunakan untuk bus pariwisata juga terlihat sangat terawat dengan brand Bersama Wisata.
Bisa dikatakan, PO Bersama Kosub merupakan salah satu PO bus tertua dan legendaris di Bogor. Bus pariwisatanya cukup terkenal karena kerap digunakan penyewa untuk wisata ziarah.
Editor: Dani M Dahwilani