Pemilik Bus Double Decker Pertama, PO Putera Mulya Pamit dari Trayek AKAP

Meski bukan sebagai penguasa jalur Wonogiri, PO Putera Mulya berhasil membuat trayek Jakarta-Wonogiri memiliki ragam pilihan bus dengan tampilan kekinian. Tapi, seiring berjalannya waktu, pamor merekamenurun.
Ini diawali dengan mundurnya Kurnia Lesani Adnan dari kursi kepemimpinan pada 2019. Dia ingin fokus pada usaha keluaganya, yakni PO SAN. Lalu, pada 2021, motor utama Putera Mulya Sejahtera, Glen Adiprana Widodo tutup usia.
Hantaman pandemi Covid-19 dan meninggalnya Glen Adiprana membuat manajemen Putera Mulya Sejahtera tidak tertata rapi. Krisis keuangan pun mulai terjadi dan membuat mereka harus menjual armada.
Putera Mulya Sejahtera dan Timur Terang Transindo akhirnya pecah kongsi, yang membuat manajemen semakin terpuruk. Putera Mulya mencoba bangkit dari keterpurukan, dengan membuka jalur Jakarta-Malang yang dikenal memiliki persaingan ketat.
Menyadari itu, mereka menjadi pionir menydiakan pelayanan kursi 1-1-1 atau tipe social distancing. Meski memiliki layanan premium, trayek tersebut dikatakan gagal dan harus ditarik Putera Mulya demi menyelamatkan finansial mereka.
Setelah mundur dari trayek itu, beberapa armada PO Putera Mulya terlihat dijual ke PO lain. PO yang menampung bus mereka adalah Narendra Trans, Haryanto, Agung Sejati, Alvaro Trans, dan lainnya. Keempat unit double decker mereka juga sudah berpindah tangan ke PO lain yang menandakan mereka akan mengakhiri kiprahnya di rute AKAP.
Editor: Dani M Dahwilani