Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HM Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp4,5 Triliun hingga Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

Penjualan Mobil 2021 Diperkirakan 750.000 Unit, Apakah Akan Tercapai?

Kamis, 07 Januari 2021 - 14:50:00 WIB
Penjualan Mobil 2021 Diperkirakan 750.000 Unit, Apakah Akan Tercapai?
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil nasional pada 2021 sebanyak 750.000 unit. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil nasional pada 2021 sebanyak 750.000 unit. Meski lebih rendah dari 2019, mereka menilai angka ini realistis mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi.

Adapun pada 2020, penjualan ritel (dealer ke konsumen) mobil nasional dari Januari hingga November tercatat 509.667 unit. Angka ini lebih rendah dari periode yang sama 2019 sebanyak 942.177 unit atau turun 46 persen. Sementara untuk whole sales (penjualan pabrik ke dealer) hingga November 2020 sebanyak 474.964 unit. Adapaun titik terendah penjualan mobil nasional terjadi pada Mei 2020 hanya 17.083 unit.

Atas pencapaian di atas, Gaikindo merevisi perkiraan penjualan pada 2020 kurang dari 600.000 unit. Sementara itu penjualan pada 2019 mencapai 1.026.921 unit. Angka ini turun 10,81 persen dari penjualan 2018 yang mencapai 1.151.413 unit.

Tahun ini, menjadi harapan baru bagi pelaku industri otomotif di Indonesia. Namun, di awal 2021 pemerintah Indonesia kembali memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menghambat penularan Covid-19 yang terus meningkat. Meski tidak seketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April-Juni 2020, namun beberapa kegiatan otomotif dipastikan mundur. 

Terbaru, Dyandra Promosindo terpaksa menggeser jadwal Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021. Pameran otomotif yang semula akan dilaksanakan pada 18-28 Februari 2021 ini ditunda menjadi 18-28 Maret 2021.

"Seperti yang sudah kami umumkan sebelumnya, Dyandra dan JIExpo sepakat membuat rencana cadangan, kita sebut Plan B dan C, karena situasi pandemi Covid-19 masih fluktuatif dan dinamis," ujar Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh dalam keterangan resminya dilansir iNews.id, Kamis (7/1/2020).

Di sisi lain, kehadiran vaksin Covid-19 menjadi harapan baru bagi pelaku di industri otomotif. Mereka berharap pelaksanaan vaksinasi berjalan sesuai rencana, sehingga kekhawatiran terhadap pandemi berkurang dan roda ekonomi kembali pulih.

President Director PT Suzuki Indomobil Manufacture (SIM)/Suzuki Indomobil Sales (SIS), Seiji Itayama mengatakan, pihaknya optimistis pemulihan akan terjadi pada 2021. "Tahun depan (2021) dari proyeksi penjualan mobil nasional 750.000 unit, kami menargetkan market share di angka 13 persen," ujarnya, dalam video conference, beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan, terkait strategi tahun depan pihaknya akan terus berinovasi dan berupaya menghadirkan produk sesuai dengan keinginan pasar Indonesia. Ini termasuk di sektor kendaraan komersil dan penumpang.

Sementara itu, Business Innovation and Sales and Marketing Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan ekonomi di Indonesia. "Saya kira pandemi masih akan memengaruhi penjualan pada 2021. Kami berharap penjualan akan lebih baik dari 2020," katanya.  

Di sisi lain, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Chandra menyebutkan butuh waktu tidak sedikit pasar kendaraan kembali pulih seperti 2019. Ini karena sektor ekonomi belum bisa berputar selama pandemi Covid-19 belum mereda. Apalagi belum ada vaksin yang disebar ke masyarakat. Jika pun sudah disuntikkan butuh waktu lama penyebarannya. 

"Mungkin untuk kembali ke penjualan seperti 2019 tidak bisa berlansung cepat. Butuh waktu hingga makro ekonomi pulih. Saya kira baru pada 2023 penjualan mobil di Indonesia kembali ke 2019," ujar Amelia.

Potensi Pasar Indonesia

Indonesia merupakan pasar domestik terbesar di kawasan ASEAN. Ini menjadi modal dasar menjadikan Indonesia basis produksi industri kendaraan bermotor (KBM) baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengemukakan, ada empat sektor yang dapat mendorong penjualan kendaraan di Indonesia. 

Pertama, petumbuhan industri logistik yang memerlukan alat transportasi untuk mendistribusikan barang. Kedua, komoditas yang terus tumbuh.

Ketiga, pembangunan infrastruktur jalan terus digenjot pemerintah. Keempat petumbuhan sektor pariwisata dan transportasi di dalam negeri. "Meski industri otomotif di Indonesia saat ini terdampak pandemi Covid-19, Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan pasar domestik terbesar di kawasan ASEAN," ujar Kukuh dalam diskusi virtual bersama Forwin dan Forwot, beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan data, Indonesia juga memiliki jalan terpanjang di kawasan ASEAN, yakni 950.974 km. Sementara Filipina hanya 217.456 km, Vietnam 199.567 km, dan Thailand 180.053 km. "Tentu ini membutuhkan alat transportasi untuk mobilitas masyarakat," katanya.

Namun, lanjut dia, di level ASEAN produksi masih didominasi Thailand. Sementara Indonesia masih menduduki peringkat kedua kemudian diikuti negara lain. "Dari kaca mata domestik, Indonesia menduduki peringkat nomor satu, karena pasar domestik kita di kisaran 1,32 juta, kemudian diikuti Thailand, Malaysia, dan sebagainya," ujar Kukuh. 

Dia menyebutkan rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru 99 unit per 1.000 orang. "Masih relatif kecil, kita masih jauh di bawah negara-negara tetangga. Perlu dicatat Indonesia dengan 270 juta penduduk kalau dibandingkan dengan Malaysia berada di kisaran 28 atau 29 juta, rasio kepemilikikan mobilnya sudah mencapai lebih 490 unit per 1.000 penduduk," katanya. 

Kemudian, lanjut Kukuh, Thailand dengan penduduk di 70 jutaan rasio kepemilikannya sudah di 275 unit mobil per 1.000 orang. "Inilah potensi yang perlu kita jaga karena di kawasan ASEAN sepertiga pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih itu adanya di Indonesia, sehingga beberapa negara sekarang ini mulai melirik ke selatan istilahnya. Jadi kalau mau mencari pertumbuhan bergeraklah ke arah selatan kalau melihat dari utara," katanya. 

Melihat potensi dan peta jalan yang ada, Kukuh berharap pada 2025 Indonesia dapat mengekspor 1 juta unit kendaraan dan untuk pasar domestik 2,5 juta unit kendaraan.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut