Penjualan Online Berkembang, Nasib Sales Mobil dan Motor di Ujung Tanduk
JAKARTA, iNews.id - Kebijakan pemerintah mamberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mencegah virus corona (Covid-19) membuat aktivitas penjualan kendaraan bergeser dari kunjungan fisik ke layanan online. Jauh sebelum terjadi wabah, sejumlah perusahaan otomotif sudah mempersiapkan diri dengan layanan digital, baik melalui situs online maupun apalikasi mobile.
Melalui layanan ini konsumen tidak perlu datang ke dealer atau terjadi tawar menawar secara fisik. Namun, berkembangnya layanan digital menyebabkan kebutuhan tenaga sales atau penjual menjadi kurang dibutuhkan. Bagaimana dengan nasib mereka ke depan?
Co Founder and Director of Arista Goup (dealer multibrand), Ali Hanafiah mengatakan, saat ini sistem penjualan dan pelayanan sudah dapat dilakukan via online. Untuk keberadaan sales tetap dibutuhkan mengingat kendaraan terutama mobil di Indonesia masih dianggap barang mewah, sehingga konsumen butuh secara fisik melihat kendaraan yang akan dibeli.
"Jadi meskipun sistem digital berkembang, keberadaan sales tetap dibutuhkan, terutama terkait dengan informasi langsung mengenai proses pembayaran atau fitur-fitur kendaraan yang akan dibeli. Namun, tidak akan sebanyak sebelumnya," ujar Ali.
Ali menyebutkan, fungsi sales ke depan akan bersifat menidaklanjuti setelah konsumen menentukan pilihan kendaraan atau proses pembelian dan penyerahan kendaraan. Mereka yang bertahan adalah sales yang andal dan berkualitas bisa memanfaatkan layanan digital dengan baik.
Bagi konsumen keuntungan paling terasa dengan membeli kendaraan online adalah banyak tersedia pilihan mobil atau motor. Calon pembeli cukup menggunakan smartphone untuk mencari kendaraan yang diinginkan. Konsumen bisa membandingkan harga antarlapak satu dengan yang lain tanpa repot berpindah-pindah dealer.
Konsumen juga kemungkinan mendapatkan harga spesial dan promo. Artinya, kesempatan konsumen membeli mobil lebih murah di situs online lebih besar.
Editor: Dani M Dahwilani