Target Tahun Ini 4,6 Juta Unit, Pasar Motor Diperkirakan Kembali Normal pada 2023
JAKARTA, iNews.id - Salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah industri otomotif. Tak terkecuali di segmen kendaraan roda dua alias sepeda motor.
Pasar kendaraan roda dua sebelum pandemi mencapai 6 juta unit. Namun, akibat penurunan konsumsi selama Covid-19 penjualan sepeda motor sepanjang 2020 hanya 3,6 juta unit.
Kondisi ini dirasakan perusahaan pembiayaan Astra, PT Federal International Finance (FIFGRPUP). CEO FIFGROUP Margono Tanuwijaya memperkirakan performa bisnis kembali normal secara bertahap dan menyamai angka pasar 2019 pada 2023. Ini didasari perkembangan indikator konsumsi masyarakat yang berangsur pulih perlahan di awal 2021.
“Performa bisnis roda dua FIFGROUP berkaitan erat dengan perkembangan pasar kendaraan roda dua yang memang berangsur pulih tetapi belum sepenuhnya normal,” katanya, dalam keterangan pers dilansir Selasa (15/6/2021).
“Total pasar roda dua mencapai 6 juta kendaraan. Sedangkan di 2020, akibat penurunan laju konsumsi di masa pandemi Covid-19, angka tersebut turun menjadi sekitar 3,6 juta. Menurut proyeksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pasar roda dua Indonesia diperkirakan menjadi 4,6 juta unit kendaraan di akhir 2021,” ujar Margono.
Untuk membantu nasabah yang terdampak pandemi Covid-19, FIFGRPOUP telah menyetujui relaksasi kredit senilai Rp11,97 triliun. Angka ini meliputi 931.357 nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Sebelumnya, Astra Financial sebagai perusahaan induk pembiayaan Astra mencatatkan rekasisasi kredit Rp31 triliun kepada lebih dari 1 juta pelanggan, sejak Maret hingga Desember 2020. Angka tersebut merupakan 16 persen dari total nilai relaksasi di industri multifinance Indonesia.
“Astra Financial, Transportation & Logistic, sebagai bagian dari keluarga besar Astra, senantiasa mendukung masyarakat dan pemerintah agar kita bersama dapat melewati masa pandemi ini. Dukungan tersebut kami wujudkan dengan melaksanakan kebijakan relaksasi kredit kepada sekitar 1 juta pelanggan Astra dengan nilai mencapai Rp31 triliun," ujar Director-In-Charge Astra Financial, Transportation & Logistic, Suparno Djasmin.
“Kami meyakini kebijakan relaksasi kredit yang mencakup tiga sektor pembiayaan strategis, yakni kredit di sektor pembiayaan roda empat, roda dua, dan kategori alat berat, merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di tengah masa sulit ini,” katanya
Di sektor pembiayaan roda empat, restrukturisasi yang dilakukan ACC, brand dari PT Astra Sedaya Finance) sepanjang 2020 mencapai Rp13,471 triliun dari sekitar 95.254 kontrak. Di sektor pembiayaan yang sama, TAF dari PT Toyota Astra Financial Services memberikan relaksasi kredit dengan nilai sebesar Rp5,037 triliun kepada sekitar 35.369 kontrak. Total restrukturisasi untuk roda empat dari Astra Financial tersebut mencapai Rp 18.509 triliun untuk 130.623 kontrak.
Untuk sektor pembiayaan roda dua, FIFGROU telah menyetujui relaksasi kredit senilai Rp11,973 triliun yang dilakukan untuk sekitar 931.357 nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
“Sedangkan di sektor pembiayaan alat berat, paket relaksasi kredit telah disalurkan sebesar Rp516 miliar oleh PT SAN Finance dan Rp60 miliar oleh KAF dengan jumlah kontrak keduanya sebanyak 85 nasabah," ujar Suparno yang juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk dalam acara tersebut.
Editor: Dani M Dahwilani