Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Keenam: Indonesia Panen Emas Lagi, Semakin Jauhi Vietnam
Advertisement . Scroll to see content

Atlet Skateboard Indonesia Basral Graito Hutomo Ingin Donasikan Bonus Rp1 Miliar untuk Anak Yatim Piatu

Selasa, 16 Desember 2025 - 11:38:00 WIB
Atlet Skateboard Indonesia Basral Graito Hutomo Ingin Donasikan Bonus Rp1 Miliar untuk Anak Yatim Piatu
Basral Graito Hutomo meraih emas SEA Games 2025 cabang skateboard, mendapatkan bonus Rp1 miliar, dan berencana mendonasikannya untuk anak yatim piatu. (Foto: iNews/Andika Rachmansyah)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Atlet skateboard Indonesia Basral Graito Hutomo mencuri perhatian usai merebut medali emas SEA Games 2025 sekaligus menyatakan niat mendonasikan sebagian bonus Rp1 miliar untuk anak yatim piatu.

Basral menyumbang emas untuk Tim Indonesia dari cabang skateboard nomor extreme skateboard street. Atlet kelahiran Tangerang itu mengunci posisi teratas dengan total poin tertinggi 166,67.

Kemenangan tersebut terasa dramatis dan langsung viral di media sosial. Basral memastikan emas lewat percobaan terakhir yang dieksekusi dengan pendaratan sempurna setelah sebelumnya sempat berada di peringkat keempat.

Tekanan besar mengiringi momen penentuan tersebut. Basral mengakui dua percobaan awalnya gagal sebelum akhirnya tampil tanpa beban pada trik pamungkas.

“Iya, karena tuh kan dikasih 3 kesempatan, percobaan pertama gagal, kedua gagal, terus tinggal last trick kan, yaudah lah nothing to lose aja, ikhlasin aja. Menang menang, enggak enggak. Soalnya aku sudah peringkat 4, terus aku ngetrick itu akhirnya landing last trick nya,” kata Basral kepada wartawan termasuk iNews Media Group di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (15/12/2025).

Perjuangan Panjang Berbuah Emas

Basral menegaskan emas SEA Games 2025 menjadi target utama sejak awal. Dia tidak ingin kerja keras selama tujuh bulan di pemusatan latihan nasional berakhir tanpa hasil maksimal.

Atlet yang tumbuh besar di Solo itu harus mengorbankan banyak waktu bersama keluarga dan orang terdekat. Selama Pelatnas, kesempatan pulang hanya tersedia pada akhir pekan.

“Iya, karena kan sudah capek-capek latihan 7 bulan. Kan aku di Solo, libur tuh cuma dapet Sabtu Minggu, boleh pulang ke Solo tuh cuma Sabtu- Minggu selama 7 bulan. Kan kangen pacar ya sama keluarga. Yaudah akhirnya dapat emas juga akhirnya,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut