Bagaimana Perjuangan Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2020? Baca Terus News RCTI+
JAKARTA, iNews.id- Kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2021 sudah mulai bergulir. Para atlet bulu tangkis Indonesia sedang gigih berjuang untuk merebut kembali piala bergengsi tersebut.
Mampukah mereka memboyong Piala Thomas dan Uber ke Tanah Air? Simak perkembangan beritanya di News RCTI+ yang akan terus memantau momentum menarik dari ajang Piala Thomas dan Uber 2021.
Setelah gagal menembus babak semifinal di Piala Sudirman, kini para pendekar bulu tangkis Indonesia mengalihkan fokus untuk bisa berbuat lebih banyak di Piala Thomas dan Piala Uber 2021. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akibat Pandemi, kejuaran dunia beregu bulu tangkis baik putra (Piala Thomas), putri (Piala Uber) maupun campuran (Piala Sudirman) diselenggarakan dalam tahun yang sama. Untuk kejuaaran Thomas dan Uber Cup 2020, diselenggarakan pada 9-17 Oktober 2021 di Denmark.
PBSI sebagai induk organisasi bulu tangkis Indonesia menargetkan Indonesia bisa merebut kembali Piala Thomas dan Uber. Sebagai catatan Indonesia terakhir kali merebut Piala Thomas tahun 2002. Sedangkan untuk Piala Uber, para srikandi bulu tangkis Indonesia terakhir kali menjadi juara pada 1996.
Harus diakui melihat kekuatan tim yang ada saat ini peluang terbesar Indonesia merebut Piala Thomas lebih besar dari pada Piala Uber. Pada Piala Thomas, meski punya peluang yang besar namun untuk menjadi juara dunia bulu tangkis beregu putra bukan pekerjaan gampang. Di fase grup saja Indonesia sudah harus bersaing dengan lawan-lawan yang berat.
Untuk Piala Thomas, Indonesia tergabung di Group A bersama Chinese Taipei, Aljazair dan Thailand. Chinese Taipei dan Thailand akan jadi lawan berat Indonesia untuk bisa lolos dari fase grup ini. Secara tradisi Indonesia memiliki kekuatan mumpuni di sektor ganda. Mereka adalah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Ditambah lagi pasangan ganda lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian.