Dididik Valentino Rossi, Francesco Bagnaia Lebih Mirip Jorge Lorenzo

TORINO, iNews.id – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, adalah jebolan akademi VR46 milik Valentino Rossi. Akan tetapi, gaya balapannya justru dinilai lebih mirip mantan pembalap Jorge Lorenzo.

Pendapat tersebut bukanlah omong kosong belaka. Pasalnya, penilaian itu datang dari Jorge Lorenzo sendiri setelah menyaksikan sepak terjang Bagnaia di MotoGP.

Baca Juga

Indra Sjafri Kirim Pesan Menyentuh ke Pemain Timnas Indonesia U-22 Usai Gagal di SEA Games 2025

Menurut Lorenzo, Pecco -sapaan akrab Bagnaia- sangat mirip dengannya dilihat dari cara mengemudi dan posisi tubuh di sadelnya. Selain itu, Bagnaia juga jarang membuat kesalahan dan sering melakukan start dengan bagus.

“Pecco terlihat seperti saya, karena dia mengemudi dengan sangat tepat dan posisi tubuhnya di sadel juga mirip. Dia tidak membuat kesalahan dan tidak banyak jatuh, dia juga sering memulai (balapan) dengan sangat baik,” kata Lorenzo, dilansir dari Tuttomotoriweb, Senin (20/9/2021).

Baca Juga

Hasil MotoGP San Marino 2021: Bagnaia Menang, Bastianini Raih Podium Perdana

Sebagaimana diketahui, Pecco saat ini sedang dalam performa terbaiknya di kelas utama. Dia memenangkan dua seri terakhir dan duduk di posisi dua klasemen sementara MotoGP 2021.

Baca Juga

Tak Ingin Punya Banyak Anak dengan Kekasihnya, Valentino Rossi: Popok Pertama dan Terakhir

Dia sukses meraih podium tertinggi di MotoGP Aragon dan San Marino 2021. Menurut Lorenzo, pencapaian tersebut akan membuatnya tampil lebih lepas untuk bisa mencapai potensi maksimalnya. Sebab, sebelumnya Pecco kerap kali nyaris finis terdepan dan harus puas naik podium saja.

“Yang mengejutkan saya adalah dia sering nyaris menang. Tapi sekarang setelah dia melakukannya (di Aragon dan Misano), dia secara mental telah membebaskan dirinya sendiri," pungkas pembalap yang identik dengan nomor 99 itu.

Sekadar informasi, sekarang Pecco duduk di posisi dua klasemen sementara MotoGP 2021 dengan 186 poin. Dia terus memangkas jarak dengan Fabio Quartararo yang bertengger di puncak dengan selisih 48 poin. Jika dia bisa terus memenangkan balapan di tiga seri terakhir dan rivalnya itu gagal mendapat podium, bukan tidak mungkin Pecco akan meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas utama.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya