Dua Pembalap Surabaya Tampil Apik di ISSOM 2019 Seri 3
BOGOR, iNews.id – Dua pembalap Surabaya dari tim B16 AP Speed, Rio Bramantio dan Rian Risky memancarkan pesonanya pada seri ke-3 Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019 yang digelar Minggu (4/8/2019) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Di kelas JSTC, Rio tampil memukau karena mampu menyudahi balapan di podium teratas meski memulai race dari posisi ke-19. Seperti seri sebelumnya, Rio tampil di beberapa kelas dengan mobil berbeda.
Bersama Honda Estilo, dia berlaga di kelas JSTC dan STCR1. Kemudian, dia mengemudikan Honda Brio di kelas Honda Brio Speed Challenge (HBSC) dan Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1200, terakhir bersama Honda Civic Wonder di kelas Super Touring Car (STCR1)
“Di JSTC saya start dari posisi 19 dikarenakan saat kualifikasi (QTT) belum sempat mencatat waktu akibat ban sobek. Meskipun start dari posisi belakang, Alhamdulillah bisa finis di posisi pertama di kelas dan ke-3 secara overall,” kata Rio pada rilis yang diterima iNews.id, Jumat (9/8/2019).
Kemudian saat mengaspal di kelas STCR1, Rio melakoni duel sengit dengan pembalap ABM Motorsport yang juga drifter nomor satu Indonesia, Emmanuelle Amandio. Sayang, 4 lap sebelum finish, balapan terhenti karena pemadaman listrik yang membuat penghitung waktu di tower tidak berfungsi.
Kemudian di kelas HBSC, Rio meraih podium ketiga. Trofi lainnya yang didapat Rio datang dari kelas Indonesia Retro Race (IRR) yang gagal start karena listrik padam. Namun, dia berhak mendapat piala karena meraih pole position saat kualifikasi.
Di sisi lain, Rian mengaku torehannya tidak sebaik dua seri sebelumnya. Namun, ada hal yang membuatnya bangga karena sukses mencatatkan rekor best time saat menjalani kualifikasi dengan menggunakan Honda Estilo (1 menit 47 detik).
Untuk kelas JSTC 1600, Kendala teknis di mobilnya membuat Rian gagal meraih target maksimal. Pembalap yang juga adik dari Rio itu hanya merebut podium ketiga.
“Untuk hasil race bagi saya pribadi sedikit mengecewakan karena target saya podium 1. Hanya saja mobil ada sedikit kendala, bocor kompresi. Jadi saya harus puas di posisi ke-3,” ujarnya.
Meski begitu, Rian mampu merebut trofi di kelas Super Touring Car (STC) 1600. Meski balapan ditiadakan karena pemadaman listrik, dia tetap jadi juara karena berhasil mendapat posisi terbaik saat kualifikasi alias peraih pole position.
Editor: Haryo Jati Waseso