Kalah Tipis dari Prancis, Tim Snooker Putra Indonesia Terhenti Dramatis di 12 Besar di Oman World Cup
Pada frame kelima yang sangat menentukan, Dhendy sempat memimpin 58–54. Namun, situasi berbalik ketika pukulan safety yang dia lakukan tidak berjalan mulus; bola pukulan Dhendy mengenai bola pink dan masuk, menghasilkan penalti enam poin untuk Prancis. Lawan kemudian memanfaatkan kesempatan itu dengan menghabiskan empat bola tersisa dan menutup laga dengan skor 69–51.
Pelatih tim nasional, Imran Ibrahim, menilai dua momentum penting tersebut seharusnya bisa menjadi titik balik untuk Indonesia. “Di frame ganda ada peluang ketika Gebby gagal pada bola hitam. Peluang juga muncul di frame kelima ketika bola safety Dhendy menyentuh bola pink. Secara teknis kami tidak kalah, tetapi dua momen itu sangat menentukan,” ujar Imran, yang juga menjabat sebagai Deputy Chairman I Bidang Teknis dan Kepelatihan PB POBSI.
Imran tetap menyoroti perkembangan positif dari sisi mental dan kualitas pukulan kedua pemain. “Mereka sudah lebih berani mengambil keputusan pada bola-bola sulit. Penguatan konsentrasi dan kemampuan potting akan terus kami dorong,” katanya.
Dia menambahkan, keikutsertaan di Oman menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara besar meski memiliki keterbatasan fasilitas dan turnamen dalam negeri. “Di Oman terlihat permainan kita tidak jauh berbeda. Dengan latihan berkelanjutan, peluang mencapai level tertinggi tetap ada,” ujarnya.
Indonesia menutup Oman World Cup Team Men Snooker Championships 2025 dengan catatan positif. Kemenangan atas China dan Bahrain di penyisihan serta penampilan kompetitif hingga frame penentuan babak 12 besar menjadi modal berharga untuk melanjutkan pembinaan snooker tanah air ke level yang lebih tinggi.
Editor: Abdul Haris