Marc Marquez Dapat Kursi Emas di Ducati, Keputusan Kontroversial Gigi Dall’Igna Dipuji Setinggi Langit
Pernat menggarisbawahi kejeniusan Dall’Igna dalam melihat potensi berdasarkan data dan kualitas.
“Tapi Gigi (Dall’Igna) bukan sekadar teknisi, dia melihat lebih dari itu. Dia membuat keputusan berdasarkan meritokrasi dan data yang konkret; keputusannya jelas sangat positif. Kita semua sempat ragu, tapi pada akhirnya, seperti biasa, dia menang,” sambungnya.
Ducati memang tampil luar biasa sepanjang musim ini. Dalam klasemen sementara MotoGP 2025, lima dari enam besar dikuasai oleh pembalap Ducati, sebuah dominasi mutlak di era modern.
“Dominasi Ducati: ada lima Ducati di enam posisi teratas dan enam dari sepuluh besar. Kita kembali ke era lama; jelas bahwa kemajuan, bahkan dengan adanya konsesi untuk Yamaha dan Honda, mulai membuahkan hasil,” lanjut Pernat.
Meski rival seperti Yamaha dan Honda mulai bergerak, Ducati tetap sulit dikejar.
“Mereka sudah berinvestasi besar, baik dalam hal material maupun SDM. Yamaha bahkan merekrut Massimo Bartolini, mantan teknisi Ducati, dan staf-staf hebat lainnya. Tapi mengejar Ducati bukan hal mudah,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan