Profil Greysia Polii/Apriyani Rahayu: Ganda Putri Penakluk Olimpiade Tokyo
TOKYO, iNews.id - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengukir sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka berhasil naik podium tertinggi di multiajang paling bergengsi di dunia itu.
Greysia/Apriyani meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan 21-17 dan 21-15 pada final Olimpiade Tokyo 2020. Mereka jadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.
Sebelumnya ada tunggal putri Susy Susanti dan tunggal putra Alan Budikusuma di Olimpiade 1992. Lalu ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1996), ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya, tunggal putra Taufik Hidayat (2004), Markis Kido/Hendra Setiawan (2008), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2016).
Sebelumnya pencapaian terbaik ganda putri didapatkan Eliza Nathanael/Zelin Resiana pada Olimpiade Atlanta 1996. dan Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta pada Olimpiade Sydney 2000. Kedua pasangan ini hanya mencapai perempat final.

Artinya, Greys/Apri menjadi yang terbaik setelah tujuh edisi olimpiade sebelumnya. Mereka membawa asa nomor ganda putri bersaing di tingkat dunia setelah sebelumnya harapan lebih banyak bertumpu di ganda putra maupun campuran.
Greys dan Apri memiliki perbedaan usia mencapai 10 tahun di mana Greys tahun ini berusia 32 tahun sementara Apri berusia 23 tahun. Mereka pun dapat kepercayaan berpasangan pada 2017.
Sebelum itu, Greysia sempat berpasangan dengan Meiliana Jauhari pada 2010. Selama tiga tahun berpasangan mereka telah mencatatkan prestasi termasuk lolos pertama kalinya di Olimpiade London 2012.