Susy Susanti: Dengan Perjuangannya, Hendra/Ahsan Pantas Jadi Panutan
Apa ada pesan khusus kepada Hendra/Ahsan sebelum pertandingan?
Pesan khusus tidak ada, saya kirim Whatsapp saja. Lalu saya bilang good luck untuk pertandingan final. Hendra bilang, 'doain ya cik,". Saya jawab, 'pasti'. Cuma itu saja, karena kan mereka yang lebih tahu mempersiapkan pertandingan. Kami kasih support saja.
Bagaimana dengan dukungan suporter selama di All England?
Kami mengucapkan terima kasih sekali atas dukungan suporter dan KBRI di Inggris yang setiap tahun selalu membantu kami, mengerahkan supporter, memberikan semangat terus. Walau tadi game pertama kalah, tapi disemangati terus, itu yang sangat membantu, jadi pemain merasa tidak sendiri di lapangan. Merasa ada support dari rakyat Indonesia.
Bagaimana evaluasi untuk hasil di All England kali ini?
Meskipun pemain profesional, Hendra/Ahsan tetap latihan di pelatnas, jadi saya tidak pernah menganggap mereka sudah di luar. Tetap menganggap mereka sebagai anak-anak kami.
Secara keseluruhan untuk pemain muda, saya melihat ada progres. Kalau tahun lalu yang lolos ke semifinal ada satu, sekarang bisa tiga. Padahal kans ke final bisa tiga wakil, tapi balik lagi ke pengalaman, ketenangan, yang bisa menentukan si atlet itu bisa tampil sampai akhir, apalagi di turnamen bergengsi seperti ini.
Fajar/Rian saya harap lebih konsisten saja. Mereka tinggal butuh ketenangan, kematangan, jam terbang yang lebih. Karena masih muda, seringkali mereka agak sedikit 'goyang', harus lebih berani, yang kurang sedikit dari mereka itu keberanian di lapangan, cueknya mereka, tenangnya mereka.
Secara pukulan, permainan, sebetulnya sudah mulai bagus, sudah mulai naik, tapi harus lengkapi di non-teknisnya. Dari servis, poin-poin kritis, ada beberapa hal yang harus dibenahi.