Tips dan Trik Coach Panja Pauji: Teknik Dasar Bertahan dan Transisi Futsal
Selanjutnya adalah fase transisi. Fase transisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu fase transisi positif dan fase transisi negative.
Fase transisi positif yaitu tim membangun serangan untuk menciptakan gol setelah berhasil mendapat bola atau merebut bola dari lawan. Sedangkan fase transisi negatif, adalah pada saat tim gagal membangun serangan atau bola berhasil direbut oleh lawan lalu tim kembali ke garis pertahanan sendiri untuk bertahan.
Ketika menerapkan fase transisi positif atau dari posisi bertahan ke menyerang, menurut Coach Panca ada beberapa teknik dasar dalam membangun serangan. Teknik itu di antaranya membentuk formasi segitiga di depan, terdiri dari dua pemain flank dan 2 pivot.
“Dalam formasi ini ketika salah satu pemain berhasil mendapat bola, tim harus secepatnya melakukan transisi, apakah bola didorong ke tengah dan kedua sisi flank harus segera support dengan melakukan passing yang potensial," kata Coach Panca.
Sementara itu dalam hal menerapkan fase transisi negatif atau dari posisi menyerang menjadi bertahan, Coach Panca menjelaskan hal ini dapat dilakukan pada saat tim kekurangan orang di garis pertahanan sendiri. Tim harus segera memutuskan untuk mundur 10 sampai 12 meter dan menunda kontak dengan tim yang sedang menyerang. Hal itu agar rekan pemain lain mendapat kesempatan untuk turun membantu bertahan.
Sangat fatal apabila dalam kondisi transisi bertahan ini salah satu pemain langsung mencoba untuk merebut bola. Sebab akan sangat mudah dilewati lawan yang sedang unggul dalam jumlah pemain, dan bisa juga dilewati karena skill individu atau dieliminasi dengan passing satu dua.
“Pelatih harus detil dalam menerapkan taktik tiga fase itu, yaitu menyerang, transisi dan bertahan, yang telah kita bahas. Masing-masing fase harus dipelajari dari kedalaman skuad dan karakter setiap pemain," kata Coach Panca menutup tips and trik kali ini.
Editor: Ibnu Hariyanto