Tunggal Putri Indonesia Lama Tak Juara All England, Ini Srikandi Terakhir yang Jaya di Negeri Elizabeth
Bahkan dia meriah gelar juara sebanyak 4 kali Tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994. Pada tahun 1991, Susi bertarung di final melawan rekan senegara Sarwendah Kusumawardhani.
Keduanya bertarung sengit saat itu. Namun, Susy menang dengan rubber game 0-11, 11-2 dan 11-6.
Lalu di tahun terakhir tunggal putri Indonesia juara All England, Susy berhadap dengan wakil China Ye Zhaoying. Susy menang 11-5 dan 11-9.

Setelah itu, prestasi tunggal putri meredup. Susy pun pensiun pada 1997.
Praktis tak ada lagi tunggal putri Indonesia yang bisa berjaya di Inggris. Nama-nama seperti Mia Audina, Maria Febe, Lindaweni Fanetri, Maria Kristin, hingga terakhir Gregoria Mariska Tunjung belum bisa mengikuti jejak Susy Susanti.
Tentu itu menjadi perhatian para pecinta bulu tangkis Indonesia. Usai kegagalan Gregoria di All England 2022, sejumlah pecinta bulu tangkis Indonesia menyoroti kinerja pelatih tunggal putri.
Pecinta bulu tangkis Indonesia berharap ada generasi penerus yang bisa membawa kembali kejayaan tunggal putri Indonesia. Nama-nama seperti Putri Kusumawardani, Ester Nurumi Tri Wardoyo hingga Bilqis Prasista menjadi harapan Indonesia.
Editor: Ibnu Hariyanto