Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Bawa PM Australia Anthony Albanese Mendarat Darurat di AS
Advertisement . Scroll to see content

5 Insiden Paling Konyol Sepanjang Sejarah Sepak Bola, Nomor 3 Blunder Wasit Piala Dunia

Rabu, 22 Desember 2021 - 20:00:00 WIB
5 Insiden Paling Konyol Sepanjang Sejarah Sepak Bola, Nomor 3 Blunder Wasit Piala Dunia
Bek Kroasia, Josip Simunic diganjar kartu kuning tiga kali oleh wasit Graham Poll dalam laga melawan Australia pada ajang Piala Dunia 2006. (Foto: Twitter/@Le_Corner_)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada 5 insiden paling konyol sepanjang sejarah sepak bola. Beberapa di antaranya terjadi pada gelaran sepak bola terakbar Piala Dunia.

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sering memperlihatkan drama di tengah pertandingan. Ada tangis dan tawa, tapi tak jarang pula terdapat sejumlah momen konyol yang membuat garuk-garuk kepala.

Namun, hal tersebut dapat memberikan keunikan tersendiri dalam sebuah pertandingan dengan berbagai kontroversi yang terjadi. Dari banyaknya kisah konyol yang menjadi kontroversi, tak heran sepak bola olahraga terpopuler di dunia.

Berikut 5 Insiden Paling Konyol Sepanjang Sejarah Sepak Bola:

1. Anggota Kerajaan Turun Tangan untuk Ambil Keputusan.

Pada Piala Dunia 1982, kejadian unik terjadi pada laga antara Prancis harus menghadapi Kuwait. Pangeran Kerajaan Kuwait, Sheikh Fahad Al-Ahmad Al-Sabah, mengajukan protes ketika Prancis berhasil mencetak gol keempat.

Pangeran Kuwait mengancam akan mundur dari Piala Dunia apabila wasit mengesahkan gol tersebut. Menariknya, tuntutan tersebut pun dikabulkan meski pada saat itu Kuwait tetap mendapatkan kekalahan 4-1 dari Prancis.

2. Laga Dihentikan dalam Tempo 58 Detik

Kejadian unik juga terjadi di Australia ketika Bodmin Town menghadapi St Austell pada South West Peninsula League 2015. Pada saat itu, laga harus dihentikan pada detik ke-58 karena kabut tebal yang menyelimuti stadion.

Jarak pandang pun menjadi sangat terbatas sehingga pertandingan tidak bisa dilanjutkan. Penonton yang hadir pun merasa sangat kecewa karena pertandingan itu harus benar-benar dihentikan begitu saja.

3. Tiga Kartu Kuning untuk Satu Pemain di Satu Laga

Dalam sebuah pertandingan, biasanya satu pemain hanya bisa mendapat dua kartu kuning dalam satu laga. Namun insiden konyol terjadi pada Piala Dunia 2006 setelah ada salah satu pemain yang menerima tiga kartu kuning.

Kejadian tersebut terjadi saat Kroasia menghadapi Australia di babak penyisihan grup. Saat itu, bek Kroasia, Josip Simunic mendapatkan kartu kuning di menit ke-61 setelah melakukan pelanggaran. Namun dirinya kembali melakukan hal serupa pada masa injury time. Menariknya wasit asal Inggris, Graham Poll tidak memberikan Simunic kartu merah.

Kartu kuning ketiga didapatkan oleh Josip ketika dirinya marah dengan keputusan wasit saat Australia mencetak gol kemenangan. Saat itu, barulah Josip diganjar kartu merah dan harus meninggalkan lapangan setelah mendapat tiga kartu kuning. Meski bukan sesuatu yang membanggakan, Simunic pun masuk dalam catatan sejarah sepak bola sebagai pemain pertama yang mendapatkan kartu kuning dalam satu laga.

4. Hilangnya Titik Penalti

Pada tahun 1997, kejadian konyol juga terjadi ketika Manchester City menghadapi Derby County. Saat itu, Derby County yang mendapat hadiah penalti merasa kebingungan karena pada lapangan tersebut tidak ada titik tendang.

Saat itu, kondisi stadion yang digunakan pada laga tersebut dikatakan memang kurang terawat. Namun wasit bertindak cepat dan meminta petugas lapang untuk mengecat titik tendang penalti di lapangan.

5. Kemunculan Drone di Tengah Laga

Insiden aneh juga terjadi di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 silam yang mempertemukan Serbia dan Albania. Saat pertandingan sedang berlangsung, ada sebuah drone yang masuk ke lapangan secara ilegal.

Drone tersebut membawa bendera Albania dan turun ke tengah lapangan. Seperti yang sudah  diketahui, situasi politik antara kedua negara tersebut selalu tegang karena sejarah yang terjadi antara Serbia dan Albania.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut