5 Pemain Bola yang Lahir di Daerah Konflik, Nomor 2 Si Jenius dari Kroasia
4. Awer Mabil
Awer Mabil, lahir di tempat pengungsian Kakuma, Kenya, pada 1995. Orang tuanya kabur dari konflik perang Saudara yang pecah di Sudan, maka dari itu Awer Mabil haris hidup di pengungsian.
Pada 2006, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Australia. Pada saat inilah Awer Mabil mengasah bakatnya dalam bermain sepak bola. Awer Mabil bermain untuk Adelaide United dan berhasil debut bersama Timnas Australia pada 2018. Kini, Awer Mabil juga memperkuat Timnas Australia di Piala Dunia 2022.
5. Eduardo Camavinga
Pemain bola yang lahir di daerah konflik berikutnya adalah Eduardo Camavinga. Camavinga lahir di sebuah kamp pengungsian di Cabinda, Angola, pada 2002. Orang tuanya berasal dari Republik Demokratik Kongo dan pindah ke Prancis di usia Camavinga yang ke-2.
Bakat bermain sepak bolanya ia asah dan berhasil dilirik para pencari bakat di Eropa. Di Usianya yang ke-17, ia berhasil menjadi pencetak gol termuda di Prancis dalam lebih dari satu abad.
Inilah deretan pemain bola yang lahir di daerah konflik. Meskipun tumbuh dan lahir di tempat yang kurang layak dan aman, mereka berhasil mengasah kemampuan hingga akhirnya berhasil menjadi pesepak bola handal.
Editor: Ibnu Hariyanto