Alasan Arema FC Tak Maksimalkan Kuota 11 Pemain Asing, Trauma Kasus Marcilio Masih Membekas
Salah satu kasus yang masih membekas adalah insiden William Marcilio. Ketika jarang mendapat menit bermain, pemain tersebut disebut-sebut sempat membuat suasana ruang ganti menjadi tidak kondusif.
"Pengalaman kita agak problem di tim, karena pasti mereka yang pengen bermain itulah, itu agak mengganggu ruang ganti, ya sebanyak-banyaknya 9 lah," tambah Yusrinal.
Sebagai catatan, regulasi baru dari I League menyebutkan dari 11 pemain asing yang dimiliki, hanya delapan yang boleh dimainkan di lapangan. Selain itu, setiap klub juga wajib mendaftarkan setidaknya satu pemain U-23 dalam daftar susunan pemain yang dimainkan, dengan kewajiban bermain minimal 45 menit di setiap pertandingan.
Aturan ini mendorong klub untuk menyeimbangkan antara kekuatan asing dan pengembangan pemain muda lokal. Arema FC pun mengambil langkah strategis untuk tidak berlebihan dalam merekrut pemain asing dan lebih fokus pada efisiensi serta kestabilan tim.
Selain perubahan regulasi pemain, kompetisi Liga 1 kini resmi berganti nama menjadi Super League, sedangkan Liga 2 kini dikenal dengan nama Championship. Perubahan nomenklatur ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB pada 7 Juli 2025 lalu.
Dengan segala perubahan regulasi dan dinamika internal tim, Arema FC menatap musim kompetisi baru dengan pendekatan yang lebih hati-hati namun strategis. Fokus utama mereka tetap menjaga harmoni ruang ganti dan meraih performa terbaik di lapangan.
Editor: Abdul Haris