Christophe Dugarry Sebut Barcelona Klub Para Badut yang Tak Berkelas
Sebelumnya, Dugarry menggambarkan pengalaman pribadinya di Camp Nou sebagai “neraka”. Setahun di sana dia mengaku tak bahagia, dan hanya bermain selama tujuh pertandingan.
Sialnya lagi, di bawah kendali Pelatih Louis Van Gaal, Dugarry dimainkan sebagai gelandang bertahan yang membuatnya frustrasi.
Dalam sebuah wawancara beberapa tahun yang lalu, dia mengungkapkan dirinya kerap berpura-pura menangis selama percakapan dengan Van Gaal dalam upaya untuk pergi meninggalkan Camp Nou.
“Saya menghabiskan enam bulan bertanya pada diri sendiri apa yang saya lakukan di sana. Itu nyata,” kata Dugarry kepada SFR Sport.
"Hal terburuk adalah ketika saya pergi ke kantornya (Van Gaal) untuk meminta pergi. Saya harus pergi dengan biaya berapa pun,” ujarnya.
Yang membuatnya ngotot pergi dari Camp Nou adalah Pelatih Timnas Prancis saat itu, Aime Jacquet, yang mengatakan dia harus menjadi pilihan utama di klub untuk bisa dipilih masuk Timnas pada Piala Dunia 1998.
“Hari pertama tahun 1998, saya pura-pura menangis, mengatakan 'Saya tidak tahan lagi, saya harus pergi,” ucapnya.
“Dan dia (Van Gaal) hanya menatapku dan berkata, 'Tidak, kamu tidak bisa pergi. Aku percaya padamu.' Apa? Anda percaya pada saya dan Anda membuat saya bermain sebagai gelandang bertahan? Itu adalah enam bulan yang mengerikan. Saya melewati neraka,” dia memaparkan.
Editor: Abdul Haris