Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Napoli vs Juventus: Dua Gol Hojlund Bawa I Partenopei Bungkam si Nyonya Tua
Advertisement . Scroll to see content

Dituduh Bertanggung Jawab atas Kematian Diego Maradona, Dokter Ini Menangis

Senin, 30 November 2020 - 18:12:00 WIB
Dituduh Bertanggung Jawab atas Kematian Diego Maradona, Dokter Ini Menangis
Dokter pribadi Diego Maradona, Dr Leopoldo Luque, memberi keterangan kepada media. (Foto: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

BUENO AIRES, iNews.id –  Dr Leopoldo Luque harus berurusan dengan hukum setelah dituduh bertanggung jawab atas kematian Diego Maradona. Sang dokter dianggap lalai yang menyebabkan sang pesepak bola legendaris itu kehilangan nyawa.

Dr Luque menjadi dokter pribadi mantan kapten Timnas Argentina itu. Dia bertugas memantau proses pemulihan mantan penyerang Napoli itu, yang baru saja melakukan operasi mengangkat penggumpalan darah di otak.

Namun, Rabu (25/11/2020), Maradona mengembuskan napas terakhir, diduga karena gagal jantung. Semula, itu dianggap sebagai kematian biasa. Tapi, setelah mencuat ada kemungkinan terjadi kelalaian manusia, maka dilakukan penyelidikan.   

Menurut putri mendiang Maradona, Dalma dan Giannina, kepada polisi kalau mereka curiga obat atau pengobatan yang diberikan kepada ayahnya tidak sesuai. Terlebih sebelumnya juga ada dugaan pahlawan Timnas Argentina itu tidak mendapat perhatian tim medis selama hampir 12 jam.

Selain itu, ambulans juga datang sangat lama, hampir 30 menit. Alhasil, Maradona terlambat mendapat pertolongan medis ketika terjadi serangan jatung. 

Ini membuat pihak kepolisian melakukan penggeledahan ke klinik Dr Luque yang sekaligus menjadi rumahnya.

Lalu, Kepolisian mengumpulkan sejumlah berkas yang nantinya akan digunakan untuk menuntut Dr Luque. Sebab, dia terancam menerima sanksi pidana atas dugaan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia.

Mendengar kabar tersebut, Dr Luque syok dan kecewa. Dia sedih karena dianggap sebagai pembunuh. Sambil menitikan air mata, dia mengklaim tidak bersalah dan merasa dijadikan kambing hitam atas kematian Maradona.

Saat jumpa media pada Minggu, (29/11/2020) waktu setempat, Dr Luque menyatakan dia mendapat dukungan dari organisasi medis yang diikutinya, yakni Asosiasi Ahli Bedah Syaraf Argentina.

Dia menjelaskan, Maradona yang juga mengalami ketergantunan alkohol dan narkoba mengambil keputusan sendiri untuk meninggalkan rumah sakit dan menjalani rehabilitasi di rumahnya.

“Kami semua berkumpul untuk memberikan yang terbaik bagi Diego (Maradona): tim dokter, saya sendiri, keluarganya. Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa persetujuannya. Kami memikirkan bersama skema karantina untuk memantau obat yang perlu diminumnya dan sekaligus mengendalikan konsumsi alkohol,” Dr Luque menjelaskan, dikutip The Sun.

“Tidak ada kriteria medis (yang mengharuskan Maradona menjalani perawatan di rumah sakit). Kami bisa saja membawanya ke pusat rehabilitasi. Tapi, kami perlu  persetujuannya. Itu semua keputusannya,” tuturnya.

Sang dokter juga menegaskan tidak ada kesalahan medis. Sebab, semuanya Maradona yang mengambil keputusan.

“Di sini tidak ada keputusan, hanya ada saran medis. Ketika Anda membedah pasien, kriteria kepulangannya tergantung si pasien. Jadi, tidak ada kesalahan dokter,” ucapnya.

“Dia mengalami gagal jantung yang bisa terjadi pada seorang pasien seperti dirinya. Semua cara yang ada sudah dilakukan untuk mengurangi risikonya. Tapi, Anda tidak bisa mencegah kemungkinannya,” dia memaparkan.

Dr Luque mengaku mendapat dukungan dan persetujuan penuh dari Asosiasi Ahli Bedah Syaraf Argentina bahwa Maradona perlu menjalani operasi. Enam dokter sudah memeriksanya.

“Dia lalu meninggalkan rumah sakit setelah operasi. Idealnya adalah dia tetap di rumah sakit untuk menjalani rehabilitasi. Tapi, dia tidak mau. Kami juga mencoba mencari perawat untuk menemaninya. Tapi, dia memilih meninggalkan rumah sakit,” katanya.

“Kami juga mencoba untuk merawatnya di klinik. Tapi, itu bukan pusat rehabilitasi. Saya berusaha memperpanjang proses perawatan semampu saya. Saya sudah melakukan yang terbaik untuk Diego. Saya bangga dengan apa yang sudah saya lakukan. Saya tidak punya apa-apa untuk disembunyikan. Saya siap dipanggil kepolisian kapan saja,” dia menegaskan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut