EAFF atau CAFA, Mana yang Lebih Baik untuk Indonesia Jika Tidak di AFF?
JAKARTA, iNews.id - Meski Tim Garuda adalah bagian dari AFF, tidak ada salahnya jika berbicara terkait EAFF atau CAFA yang cocok untuk Timnas Indonesia seandainya hengkang dari federasi sepak bola ASEAN.
Mengasumsikan kecocokan Timnas Indonesia gabung (Federasi Sepak Bola Asia Timur) EAFF atau Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) bisa menjadi tolok ukur kualitas Timnas saat ini.
Cara sederhana memperkirakan mana yang lebih cocok, bisa dengan memperbandingkan peringkat atau ranking FIFA. Dengan melihat perbandingan ranking FIFA antara negara-negara EAFF atau CAFA.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Timnas memang sempat dihubungkan dengan EAFF atau CAFA setelah ada ketidakpuasan di Piala AFF U-19.
Meski Timnas rasanya muskil meninggalkan AFF, melihat posisi Indonesia melalui perbandingan ranking FIFA cukup menarik disimak. Hal itu semata-mata guna melihat seberapa kuat dan cocok antara EAFF atau CAFA.
Saat ini, EAFF diketahui memiliki 10 anggota. Kontestan atau anggota yang sudah bergabung bersama EAFF, antara lain adalah Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China, Hong Kong, Guam, Korea Utara, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.
Harus diakui, banyak dari negara anggota EAFF yang memiliki peringkat FIFA atau dunia yang lebih baik ketimbang Indonesia. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia untuk bisa terus meningkatkan kualitas dan posisinya di dunia.
Jika diasumsikan Indonesia bergabung ke EAFF, maka Timnas akan berada di peringkat ke-6. Lima anggota EAFF yang posisinya di atas Indonesia adalah Jepang (24), Korea Selatan (28), China (78), Korea Utara (112), dan Hong Kong (145).
Sementara itu, lima negara Asia Timur lain yang peringkat FIFA-nya berada di bawah Indonesia antara lain adalah Taiwan (157), Makau (182), Mongolia (184), Guam (205), dan Kepulauan Mariana (tidak memiliki peringkat).
Di sisi lain, meski CAFA hanya beranggotakan 6 negara, setidaknya tiga negara di antaranya memiliki ranking 100 besar di peringkat FIFA. Ketiganya antara lain adalah Iran (21), Uzbekistan (83), dan Kirgistan (95).
Sementara tiga lainnya adalah Tajikistan (108), Turkmenistan (135) dan Afghanistan (154). Melihat ranking Indonesia yang ada di posisi 155, tentu Timnas akan punya lawan yang semuanya dapat dikatakan lebih kuat.
Sayangnya, CAFA saat ini tidak memiliki turnamen untuk timnas level senior, seperti di Piala AFF atau Piala EAFF. Namun, salah satu keuntungan jika Indonesia bergabung ke CAFA adanya adanya turnamen kelompok umur yang berjenjang. Antara lain adalah kompetisi untuk putra dan putri mulai dari kelompok usia U-16 hingga U-23.
Itulah perbandingan antara EAFF atau CAFA yang mungkin cocok untuk Indonesia jika seandainya tidak di AFF. Dari perbandingan tersebut, pengamat atau pencinta sepak bola Tanah Air tentunya bisa menentukan sendiri mana yang lebih cocok.
Editor: Komaruddin Bagja