Eks Presiden Juventus Sebut Bianconeri Blunder Rekrut Cristiano Ronaldo: Investasi Kelewat Mahal!
“Namun, Beppe Marotta (Mantan CEO Juventus 2010-2018) sama sekali tidak setuju dengan itu dan dia menyingkir. Belakangan, investasi Ronaldo terbukti kelewat mahal. Sementara itu Fabio Paratici, yang mendorong penandatanganan CR7, juga membuat Juve melakukan lebih banyak investasi yang membebani neraca dan membuat klub dalam kesulitan,” sambungnya.
“Bukan kebetulan jika mereka harus mengumpulkan 700 juta euro (Rp 11 triliun) sebagai modal baru. Sementara itu lebih banyak kesalahan, seperti mempekerjakan Maurizio Sarri, dan kesalahan seperti tes kewarganegaraan Italia Luis Suarez, atau proyek Liga Super. Pasti ada perubahan besar dalam pandangan Agnelli,” tambah Gigli.
"Agnelli selalu memiliki visi cakrawala yang lebih tinggi untuk Juve, seperti Liga Super, tetapi dia juga mengambil terlalu banyak dan lalai untuk memberi informasi kepada dewan, yang tidak dapat Anda lakukan dengan klub yang melayang di bursa saham,” tambahnya lagi.
Kesalahan lainnya, kata Gigli, Juventus membayar para pemainnya, termasuk Ronaldo ‘di bawah meja’ atau tanpa dilaporkan secara sah. Hal ini yang membuat Bianconeri melakukan blunder fatal ketika ada pemeriksaan laporan keuangan.
Sementara itu, Ronaldo sendiri hengkang dari Juventus pada bursa transfer musim panas 2021. Ia kembali ke klub lamanya, Manchester United. Namun saat ini, Ronaldo berstatus tanpa klub karena diberhentikan kontraknya lantaran dianggap membuat gaduh.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya