Hebat! Usia 60 Tahun, Wapres Suriname Main di Liga Sepakbola Profesional

PARAMARIBO, iNews.id - Nama Wakil Presiden Suriname Ronnie Brunswijk mendadak jadi sorotan. Di usianya yang menginjak 60 tahun, dia bermain di Liga CONCACAF bersama Inter Moengotapoe. 

Brunswijk dipercaya jadi starter plus kapten saat Inter Moengotapoe menghadapi Olimpia pada leg pertama babak 16 Besar Liga CONCACAF, Rabu (22/9/2021). Total dia bermain selama 54 menit sebelum ditarik keluar.

Baca Juga

Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Indra Sjafri Siap Dievaluasi

Selain wakil Presiden Suriname, Brunswijk juga pemilik Inter Moengotapoe. Sayangnya dia tak bisa membantu timnya menang di laga tersebut.

Inter Moengotapoe justru dibantai Olimpia dengan skor 0-6. Kini peluang Brunswijk dan kawan-kawan lolos ke babak selanjutnya kian sulit. 

Baca Juga

Kunjungi Papua, Menparekraf Sandiaga Uno Buka Ekshibisi Esports PON XX

Liga CONCACAF sendiri merupakan kompetisi kasta kedua di regional CONCACAF. Kejuaraan ini masih di bawah Liga Champions CONCACAF.

Baca Juga

Greysia Polii Sebut 2 Modal Kuat Indonesia Juara Piala Sudirman 2021

Sebelum jadi pesepak bola dan wapres, Brunswijk punya kehidupan yang menarik. Menurut profil New York Times, dia pernah menjadi penerjun payung elit, perampok bank, pemimpin gerilya, baron emas dan ayah bagi setidaknya 50 anak.

Brunswijk juga sempat dihukum karena perdagangan narkoba di Eropa. Presiden Suriname, Chan Santokhi yang merupakan mantan polisi memburunya di tahun 80-an.

Baca Juga

Hasil Lengkap Piala Liga Inggris: Liverpool dan Manchester City Pesta Gol

Kini keduanya bergabung secara politik dan menduduki dua kursi tertinggi di Suriname. Namun di balik itu, dia berjasa membawa demokrasi ke Suriname.

Dia juga dikenal sebagai orang yang sangat loyal kepada pendukungnya. Brunswijk bisa menghujani pendukungnya dengan uang saat berada di atas helikopter.

Baca Juga

Hajar Fiorentina, Inter Milan Kembali Kuasai Singgasana Liga Italia

Brunswijk mengatakan kekayaannya berasal dari kayu dan konsesi pertambangan emas yang diperolehnya setelah perang, bukan jaringan narkoba. Dia menggunakan kekayaannya untuk masuk ke politik.

Editor: Reynaldi Hermawan