Pelatih asal Sumatera Barat itu juga menegaskan bahwa kriteria utama adalah performa saat ini, bukan potensi jangka panjang.
"Pemain yang tidak terpilih bukan karena gak bagus, tetapi memang kita memilih pemain bukan potensialnya sekarang mohon maaf tetapi performa. Performance berarti pemain yang bisa dipakai saat ini," jelas Indra.
“Beda performance dengan potensial, performance adalah kualitas yang kita butuhkan saat ini. Kalau potensial butuh waktu untuk dikembangkan padahal kami punya waktu hanya 2 minggu atau 3 minggu," tambahnya.
Tidak Ada Keistimewaan, Semua Pemain Diperlakukan Sama
Lebih lanjut, Indra menegaskan tidak akan memberikan perlakuan khusus kepada siapa pun, baik pemain yang berkarier di luar negeri, pemain lokal, maupun mereka yang sudah membela timnas senior.
“Barusan saya melakukan sesi kelas dan kami sudah menyampaikan bahwa perlakuan saya sebagai pelatih kepada mereka sama, tidak ada perbedaan, baik itu pemain-pemain yang abroad, baik itu pemain-pemain lokal semuanya sama pentingnya. Kami juga tentu berharap pemain-pemain yang sudah bermain di senior akan menjadi pilar penting untuk kami membangun tim ini," tutup Indra Sjafri.
Dengan waktu persiapan yang terbatas, Indra Sjafri ingin memastikan hanya pemain paling siap yang masuk skuad final. Laga uji coba melawan Mali akan menjadi tolok ukur utama performa Timnas U-22 sebelum bertarung di pentas SEA Games 2025.
Editor: Reynaldi Hermawan
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku