Juventus hingga Fenerbahce, Ini 5 Klub Dilarang Tampil di Liga Champions karena Skandal

Masih di tahun yang sama, klub sekota Besiktas yakni Fenerbahce juga dijatuhi sanksi larangan selama tiga tahun karena kasus serupa. Fenerbahce juga gagal dalam upaya banding mereka ke CAS, menjadikan mereka salah satu klub dengan hukuman terpanjang akibat pengaturan skor.
Juara Liga Champions dua kali, Juventus, terkena larangan tampil di ajang UEFA untuk musim 2023-2024. Sanksi dijatuhkan akibat pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan antara tahun 2012 hingga 2019. Meski tidak terkait pengaturan skor, pelanggaran keuangan ini dianggap serius oleh UEFA.
Kasus terberat terjadi pada klub asal Makedonia Utara, FK Pobeda. Pada tahun 2009, mereka dijatuhi larangan tampil selama delapan tahun karena terbukti terlibat dalam pengaturan pertandingan. Hukuman ini diperkuat oleh CAS, dan bahkan presiden klub saat itu, Aleksandar Zabrcanec, dijatuhi larangan seumur hidup oleh UEFA.
Kasus terbaru datang pada Juli 2025, ketika klub asal Montenegro, FK Arsenal Tivat, dijatuhi sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa selama sepuluh tahun. Selain itu, klub juga dikenai denda sebesar 500.000 euro (sekitar Rp8,7 miliar) setelah UEFA melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran disiplin dalam pertandingan melawan Alashkert FC pada Juli 2023.
Tak hanya klub, individu seperti presiden klub FK Pobeda juga menjadi target sanksi permanen, mempertegas bahwa tanggung jawab di dunia sepak bola profesional tidak hanya dibebankan kepada pemain dan pelatih saja.