Kabar Baik! PSSI Siap Gratiskan Kursus Kepelatihan demi Maksimalkan Talenta Muda Daerah
JAKARTA, iNews.id - PSSI berkomitmen mendorong kualitas pelatih lokal agar para pemain-pemain muda di sejumlah daerah di Indonesia lebih berkembang. Untuk itu, Direktur Teknik (Dirtek) PSSI, Indra Sjafri mengatakan bahwa kursus kepelatihan lisensi D dan C akan digratiskan.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sering mengeluhkan kurangnya kemampuan dasar para pemainnya. Para pemain Timnas Indonesia yang sudah dipanggil ke pemusatan latihan (TC) masih banyak yang belum memiliki kualitas teknik permainan dasar yang mumpuni, sehingga Shin Tae-yong harus mengasah anak asuhnya dari awal lagi.
Menurut Indra, hal ini dikarenakan masih kurangnya kualitas pelatih-pelatih lokal di akar rumput. Banyak Sekolah Sepak Bola (SSB) yang kurang memiliki pelatih berkompeten, sehingga teknik dan kemampuan dasar para pemain kurang diasah sejak dini.
Hasilnya, para pemain yang sudah berkarier di klub Liga 1 kalah bersaing dengan tim senior. Untuk mengatasi hal itu, Indra akan lebih mendorong lagi pendidikan pelatih-pelatih lokal di akar rumput.
“Kita bicara pelatihnya dulu yang harus bagus, baru pengembangan pemain, lebih baik pemain berlatih tanpa pelatih, dari pada pemain berlatih dengan pelatih yang tidak berpengetahuan, kita akan perbanyak jumlah pelatih berkompeten di Indonesia,” kata Indra ketika menghadiri Webinar Partai Perindo, Jumat (26/8/2022).
“Gak bisa terus-terusan kita pakai pelatih asing, karena ini industri sepak bola, sama halnya juga dengan pemain, kalau kita ingin semua pemain lokal (bersinar) di liga 1, maka kualitasnya pelatih harus ditingkatkan,” sambungnya.
Untuk itu, PSSI akan menggratiskan pendidikan lisensi kepelatihan lisensi D dan C di setiap asprov. Hal itu untuk mengakomodir potensi para calon pelatih berbakat di seluruh daerah di Indonesia.
“Mantan-mantan pemain Timnas kita akan fasiltiasi pendidikan pelatih, kita akan coba lisensi D dan C harus gratis di setiap asprov, kalo gratis, itu penyebaran pelatih akan merata, sekarang pelatih banyak di pulau Jawa, padahal potensi banyak di daerah” paparnya.
“Karena kalo gratis, kriteria bisa kita tingkatkan, kalau sekarang itu yang jadi pelatih hanya orang punya uang, main 4-4-2 aja gabisa mau jadi pelatih, kalau SSB SSB itu ditangani oleh pelatih yang berpengatahuan, tentu bisa mencetak pemain yang baik,” tutupnya.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya