Kasus Mees Hilgers, FC Twente Dituding Lakukan Perundungan karena Kontrak
Nada serupa datang dari ProProf. Direktur Ko Andriessen menyebut klub terlalu menekan Hilgers demi kepentingan kontrak. Menurutnya, tidak ada masalah jika seorang pemain tidak dimainkan karena alasan teknis atau taktik. Namun, kasus Hilgers berbeda karena dipicu semata-mata oleh keputusan manajemen.
"FC Twente memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada Hilgers untuk memperpanjang kontraknya. Hal itu sering terjadi di sepak bola, tentu saja. Wajar jika klub bisa lolos begitu saja asalkan mereka menunjukkan bahwa seorang pemain tidak masuk skuad karena alasan olahraga," ujar Andriessen.
Namun, lanjutnya, kesalahan terbesar FC Twente adalah pengakuan terbuka sang pelatih.
"Dalam kasus ini, John van den Brom keceplosan dalam konferensi pers dengan mengatakan bahwa ia mematuhi keputusan manajemen untuk tidak menurunkannya karena situasi kontrak," tambahnya.
Kontrak Hilgers memang hanya tersisa satu musim lagi. Pemain keturunan Indonesia itu dikabarkan sudah menunjukkan niat hengkang, meski tak ada klub yang serius menampungnya pada bursa transfer musim panas lalu. Situasi ini membuatnya terjebak: masih terikat kontrak di Twente, tapi tidak diberi kesempatan bermain.
Di sisi lain, manajemen FC Twente tak ingin kehilangan aset berharga secara gratis musim depan. Mereka ingin Hilgers menandatangani kontrak baru agar klub tetap mendapat keuntungan finansial jika dia dijual. Drama kontrak inilah yang kini membuat Hilgers berada di posisi sulit, sekaligus menjadi pusat perhatian di sepak bola Belanda.
Editor: Abdul Haris