Kisah Harald Schumacher, Kiper Jerman yang Dibenci usai Adu Penalti Pertama di Piala Dunia
Kala itu, Jerman Barat tanpa diperkuat kaptennya, Karl-Heinz Rummenigge karena cedera hamstring. Namun, mereka memulai pertandingan dengan agresif dan mampu merepotkan Prancis.
Bahkan, Jerman Barat sempat unggul 1-0 melalui tembakan Pierre Littbarski pada menit ke-17. Akan tetapi, Prancis membalasnya dari titik putih pada menit ke-26 melalui Michael Platini. Skor bertahan 1-1 hingga waktu normal sehingga dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Adapun pada babak adu penalti, pemain Prancis, Alan Giresse jadi penendang penalti sukses pertama dalam sejarah Piala Dunia. Namun, pada akhirnya Prancis tetap kalah.
Pasalnya, penjaga gawang Jerman Barat, Harald Schumacher menjadi pahlawan dalam kemenangan bagi timnya di laga itu. Schumacher memblok dua dari enam penendang Prancis yakni Didier Six dan Maxime Bossis. Alhasil, Jerman Barat menang di adu penalti itu dengan skor 5-4.
Patrick Battison still haunted by Harald Schumacher’s brutal foul in France’s 1982 Tragedy of Seville pic.twitter.com/FyKQpZvEkb
— 360daynews (@360daynews) July 2, 2014
Informasi dari surat kabar Prancis yang beredar usai Piala Dunia 1982, Schumacher dinobatkan sebagai orang paling dibenci Prancis yang melebihi Adolf Hitler. Kabarnya, penyebab kebencian itu bukan soal kesigapannya menepis tendangan penalti.
Alih-alih soal penalti, Schumacher dikabarkan telah bersikap kasar kepada pemain Prancis, Patrick Battiston. Dikabarkan dua gigi Battiston copot dan sempat tak sadar diri karena tiga tulang empuknya patah. Menariknya, Schumacher tidak mendapatkan kartu merah dan malah bebas dari hukuman. Bahkan, dia melanjutkan pertandingan hingga adu penalti.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya