Kisah Pemain Imigran di Timnas Maroko, Sampai Pelatihnya juga Bukan Kelahiran Maroko
JAKARTA, iNews.id - Kisah pemain imigran di Timnas Maroko menarik untuk diulas. Terlebih, Maroko adalah salah satu tim yang membuat gebrakan luar biasa di Piala Dunia.
Di Piala Dunia 2022 Qatar, Maroko berhasil mengukir sejarah dengan menjadi tim dari benua Afrika pertama yang mencapai babak semifinal. Hingga perempat final, Maroko tampil sangat perkasa dengan tampil tak terkalahkan dan hanya kebobolan satu gol.
Belgia, Spanyol, hingga Portugal adalah tim besar harus angkat koper dari Qatar akibat keperkasaan Maroko. Sayangnya, langkah Yassine Bounou dan kawan-kawan harus terhenti oleh Prancis di babak semifinal.
Terlepas dari itu semua, kegemilangan Maroko di Piala Dunia 2022 membuat Singa Atlas mencuri perhatian dunia. Banyak yang menyoroti mengenai komposisi pemain yang ada di skuad asuhan Walid Regragui.
Jika di persentase, sekitar 70% pemain di skuad Tim Nasional Maroko di Piala Dunia 2022 adalah imigran alias bukan orang asli Maroko. Hal itu sebenarnya bukan hal baru lantaran, Timnas Maroko sejak dulu cukup sering dihuni para pemain imigran.
Deretan pemain diaspora yang menghiasi Timnas Maroko menjadi fenomena yang menarik diulas. Sebut saja pada Piala Dunia tahun 2018 di Rusia, Maroko setidaknya memiliki 17 yang lahir di luar negeri.
Jika menilik ke belakang, banyaknya pemain imigran tersebut tidak terlepas dari gelombang imigrasi yang terjadi pada beberapa dekade sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Eropa Barat pada tahun 1960-an adalah salah satu faktor terjadinya migrasi orang-orang Afrika Utara, termasuk Maroko ke Eropa.
Situasi ekonomi dan politik Maroko yang memburuk hingga nyaris terjadi kudeta pada 1971 dan 1972, membuat negara semakin pelik. Akibatnya, banyak warga memutuskan untuk hijrah ke Eropa, supaya aman sekaligus mendapat kehidupan yang lebih laya.
Banyak orang Maroko yang tinggal di Belgia, Belanda, Spanyol, Denmark, Prancis, Italia, Inggris hingga Norwegia yang kemudian mendapatkan Hak Kewarganegaraan baru. Selain itu, tidak sedikit juga warga Maroko yang pindah ke Amerika dan Kanada.
Itulah yang membuat Timnas Maroko dihiasi oleh banyak pemain-pemain keturunan. Meski tidak lahir di Maroko, banyak pemain lebih memilih negara orang tua atau kakek dan neneknya ketimbang tanah kelahiran sendiri.
Pemain-pemain kunci di Timnas Maroko seperti Hakim Ziyech, Achraf Hakimi, Sofyan Amrabat, hingga Yassine Bounou merupakan pemain keturunan alias imigran. Dari 26 pemain Maroko di Piala Dunia 2022, total ada 16 pemain merupakan imigran.
Salah satu pemain dengan nama yang mentereng adalah jebolan La Masia, Munir El-Haddadi. Ia memiliki ayah asli Maroko yang berimigrasi ke Spanyol saat usia muda.
Bahkan, Walid Regragui yang menjadi pelatih kepala di Timnas Maroko ternyata lahir dan besar di Paris sebelum akhirnya menjadi kapten Timnas Maroko dan kemudian melatih tim tersebut.
Hakim Ziyech (Lahir di Belanda)
Sofyan Amrabat (Lahir di Belanda)
Zakaria Aboukhlal (Lahir di Belanda)
Selim Amallah (Lahir di Belgia)
Illias Emilian Chair (Lahir di Belgia)
Anass Zaroury (Lahir di Belgia)
Bilal El Kannous (Lahir di Belgia)
Romain Ghanem Paul Saiss (Lahir di Prancis)
Sofiane Boufal (Lahir di Prancis)
Achraf Hakimi Mouh (Lahir di Spanyol)
Munir Mohand Mohamedi (Lahir di Spanyol)
Walid Cheddira (Lahir di Italia)
Yassine Bounou (Lahir di Kanada)
Editor: Komaruddin Bagja