LaLiga Jadi Kompetisi dengan Nilai Pemain Akademi Tertinggi di Eropa, Tembus Rp28,3 Triliun
Keberhasilan finansial tersebut tidak mengorbankan aspek pengembangan. LaLiga tetap menjadi kompetisi yang paling banyak memberikan kesempatan bagi pemain muda, dengan 19,8 persen menit bermain diberikan kepada jebolan akademi — jauh di atas Ligue 1 (13,5 persen), Bundesliga (7 persen), Premier League (6,4 persen), dan Serie A (5,5 persen).
“Data ini menegaskan kepemimpinan LaLiga dalam sepak bola akar rumput global. Investasi pada pembinaan pemain muda memberikan hasil nyata, baik dari sisi olahraga maupun ekonomi. Akademi muda adalah aset strategis bagi klub kami sekaligus ciri khas sepak bola Spanyol,” ujar Juan Florit, Kepala Departemen Proyek Sepak Bola LaLiga.
“Spanyol melatih lebih baik, mempertahankan lebih banyak, dan menjual dengan nilai lebih tinggi, semuanya secara berkelanjutan. Tujuan kami kini adalah memperkuat dan memperluas model ini, serta terus berbagi pengetahuan dengan entitas sepak bola internasional,” lanjutnya.
Sistem akademi Spanyol memungkinkan pemain mengumpulkan hingga 500 pertandingan resmi di kategori usia muda, memberikan pengalaman dan kematangan lebih awal sebelum tampil di level profesional. Kombinasi antara pembinaan jangka panjang dan regulasi ekonomi yang sehat menjadi fondasi keberhasilan model ini.