Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia! Ini Penyebab Negosiasi dengan PSSI Gagal Total
Advertisement . Scroll to see content

Memori Kelam Timnas Indonesia Dibantai Bahrain 0-10 pada 2012, Begini Kisahnya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:07:00 WIB
Memori Kelam Timnas Indonesia Dibantai Bahrain 0-10 pada 2012, Begini Kisahnya
Timnas Indonesia dibantai 0-10 oleh tuan rumah Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 di Bahrain National Stadium, Riffa, 29 Februari 2012. (Foto: Youtube)
Advertisement . Scroll to see content

RIFFA, iNews.id – Memori kelam Timnas Indonesia dibantai Bahrain 0-10 pada 2012 kembali mencuat jelang pertemuan kedua tim pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bagaimana kisahnya? 

Tim Garuda bakal mengunjungi markas Timnas Bahrain di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10/2024) pukul 23.00 WIB. Stadion di Kota Riffa itu menyimpan kenangan terburuk dalam sejarah Timnas Indonesia. 

Ya, kenangan terburuk! Sebab, di sanalah Tim Garuda babak belur dibantai tuan rumah sepuluh gol tanpa balas. Itu menjadi kekalahan terbesar sepanjang sejarah Timnas Indonesia. 

29 Februari 2012, Timnas Indonesia melakoni laga terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. 

Menjelang pertandingan, Indonesia telah kalah dalam seluruh lima pertandingan sebelumnya di Grup E dengan kebobolan 16 gol dan hanya memasukkan tiga. Sehingga Tim Garuda berada di posisi terbawah klasemen. Puncak klasemen dihuni Iran, diikuti Qatar dan kemudian Bahrain. 

Timnas Indonesia datang ke Bahrain National Stadium bukan dengan skuad terbaik. Konflik internal di PSSI dan dualisme kompetisi antara Liga Primer Indonesia (LPI) dan Indonesia Super League (ISL) menjadi penyebabnya. 

Ya, saat itu PSSI yang dipimpin Djohar Arifin menjadikan LPI yang sebelumnya kompetisi tandingan menjadi yang diakui menggantikan ISL. Alhasil, bukan hanya kompetisi, Timnas pun terpecah dua. 

Pelatih Aji Santoso yang ditunjuk PSSI sebagai caretaker menggantikan Wim Rijsbergen yang dipecat, pun pusing. Dia tak bisa memanggil pemain yang klubnya main di LPI, meskipun pemain langganan Timnas Indonesia mayoritas main di ISL.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut