Mengenal CAFA, Federasi Sepak Bola Asia Tengah yang Bisa Menjadi Opsi Baru untuk Timnas Indonesia
Pembentukan CAFA merupakan inisiasi dari Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) yang saat itu bersengketa dengan Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Harus diakui bahwa CAFA beranggotakan enam negara Asia Tengah yang menjadi kekuatan penting di Benua Asia.
Meski hanya beranggotakan 6 negara, tiga negara di antaranya memiliki ranking 100 besar di peringkat FIFA per 24 April 2022 lalu. Ketiganya antara lain adalah Iran (21), Uzbekistan (83), dan Kirgistan (95).
Iran yang menempati peringkat 21 FIFA menjadi negara Asia dengan ranking tertinggi di FIFA, Uzbekistan menempati di peringkat 11 Asia, sedangkan Kirgistan di urutan ke-15.
Sementara itu, Tajikistan berada di ranking 114 FIFA atau 22 Asia, Turkmenistan di urutan 134 FIFA atau 24 Asia, dan Afghanistan di posisi 150 FIFA atau 27 FIFA.
Salah satu keuntungan jika Indonesia bergabung ke CAFA ialah adanya turnamen kelompok umur yang berjenjang. Antara lain adalah kompetisi untuk putra dan putri mulai dari kelompok usia U-16 hingga U-23.
Sayangnya, CAFA saat ini tidak memiliki turnamen untuk timnas level senior, seperti di Piala AFF di Asia Tenggara, atau Piala EAFF di Asia Timur.
Beberapa keuntungan dan kerugian mungkin akan dirasakan Indonesia jika bergabung dengan CAFA. Karena itu, menarik dinantikan keputusan apa yang diambil PSSI terkait desakan keluar dari AFF untuk Timnas Indonesia.
Editor: Komaruddin Bagja