Pengamat Sepak Bola: Tragedi Kanjuruhan Terjadi karena Suara Suporter Diabaikan
Menurutnya desakan suporter yang tidak didengarkan pemangku sepak bola agar derbi Arema FC kontra Persebaya digelar pada malam hari lantaran sudah ada kesepakatan antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik hak siar.
"Apapun asumsi alasannya pertandingan tetap digelar di malam hari karena sudah ada kesepakatan dengan pihak ketiga dalam hal ini mitra bisnis dari PT Liga," ujarnya.
Sebagaiman diketahui, PT LIB merupakan operator penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional Indonesia Liga 1 dan 2. Sedangkan Indosiar merupakan pihak broadcaster atau pemegang lisensi hak siar kick off Arema vs Persebaya.
Tetapi kata dia, setelah tragedi Kanjuruhan terjadi tidak ada pihak yang mau mengaku bersalah. Padahal, faktanya sudah mulai terungkap terdapat pihak yang tetap memaksa pertandingan Arema vs Persebaya digelar pada malam hari.
"Jadi ini adalah sebuah realitas yang seharusnya membuka mata kita semua. Termasuk untuk pemangku sepak bola, pemilik klub sepak bola untuk lebih fair dalam menjalankan regulasi dan lebih fair dalam melihat apa yang dirasakan oleh suporter," tegas dia.
Seperti diberitakan, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema dan Polres Malang sebelumnya sudah mengajukan ke PT LIB agar jadwal laga Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada sore hari.
Tetapi pengajuan itu ditolak PT LIB selaku operator kompetisi karena adanya kontrak dengan broadcaster selaku pemilik hak siar untuk dilaksanakan pada malam hari.
Editor: Reynaldi Hermawan